Jumat, 29 Maret 2024

OKTOBER, JEMBATAN BANGSAL SELESAI DIKERJAKAN

Diunggah pada : 18 Februari 2010 13:09:03 0
thumb

Pembangunan Jembatan Bangsal sepanjang 35 meter di Kabupaten Mojokerto yang kini pelaksanaan pekerjaannya mulai dilakukan, dipastikan selesai Oktober mendatang atau delapan bulan lagi. Target tersebut berdasarkan hitungan masa kerja proyek yang tercantum perjanjian kontrak.
    Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Pembangunan Jembatan Bangsal, Balai Besar Pelaksanaan Jalan dan Jembatan Nasional V Surabaya,  Departemen Pekerjaan Umum Bina Marga, Ir I Nyoman Adi W di kantornya, Kamis (18/2) mengatakan, pembangunan jembatan tersebut pendanaannya sepenuhnya ditanggung APBN 2009. Pemprov Jatim hanyalah selaku pelaksana proyek yang mengerjakan keberadaan proyek tersebut.
    Pembangunan jembatan tersebut pemerintah mengalokasikan dana sekitar Rp 6,5 miliar. Dana tersebut adalah total nilai kebutuhan kontruksi yang terdiri atas tiang jembatan berupa box girder dan lantai jembatan berupa balog beton.
    Dikatakannya, lebar jembatan mencapai 12 meter, terdiri atas lebar badan jalan samping kanan dan kiri masing-masing 5 meter dan pedestrian yang masing-masing 1 meter. Sebelumnya, panjang jembatan tersebut mencapai 25 meter, namun karena jembatan ini diharapkan konstruksinya makin kokoh maka panjangnya ditambah menjadi 35 meter.
    Sebelumnya, jajaran Satlantas Polres Mojokerto dan Dishub Jatim telah berkoordinasi  tentang pengalihan arus lalulintas. Koordinasi dilakukan, Rabu (17/2) di Pacet, Mojokerto. Hasil dari koordinasi tersebut akan disimulasikan dalam waktu dekat.
    Rencana pengalihan arus lalulintas di Jalan Raya Mojokerto-Pasuruan ini akan dialihkan ke sejumlah tempat, yakni kendaraan dari arah timur, seperti Malang, Pasuruan dan daerah Tapal Kuda lebih dari 8 ton yang masuk Mojosari akan dialihkan melalui Krian. Sementara dari arah barat, seperti dari Jombang, Nganjuk dan Madiun yang masuk By Pass Simpang Lima Kenanten juga akan dialihkan melalui Krian. Kendaraan roda dua, roda empat pribadi dan angkutan umum, akan dilakukan sistem buka tutup melalui Jembatan Belly.
    Jembatan Bangsal dibangun pada saat pemerintahan Kolonial Belanda. Jika dilihat dari kekuatan konstruksinya, keberadaan jembatan tersebut masih cukup kuat. Namun karena bencana luapan air bah beberapa waktu lalu, akhirnya konstruksi bangunan runtuh.
Sebelum dibangun, agar jalur Mojokerto-Mojosari lancar, pemerintah memanfaatkan jembatan darurat yang berupa Jembatan Balley. Beban kendaraan yang diperbolehkan melintasi tidak boleh lebih dari 5 ton. Kendaraan yang memiliki beban lebih dari itu, dialihkan ke  jalur Gempol-Krian-Mojokerto dan sebaliknya.
Pada ruas tersebut juga menjadi jalur alternatif menghindari jalur Porong jika ditutup karena luapan lumpur panas. Jalur alternatif tersebut yakni pengalihan arus dari Kota Mojokerto yang akan menuju Porong melewati Sidoarjo.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait