Kamis, 25 April 2024

TELKOM BANGUN SISTEM KOMUNIKASI KABEL LAUT

Diunggah pada : 18 Februari 2010 10:54:38 118
thumb

Komitmen pemerintah mewujudkan layanan internet murah dan terjangkau saat ini telah ditindaklanjuti PT Telkom sebagai BUMN yang membidangi telekomunikasi. PT Telekomunikasi Indonesia International (TII) salah satu anak perusahaan PT Telkom, telah menandatangani perjanjian kerjasama untuk bergabung dalam Konsorsium Pembangunan Kabel Laut South-East Asia Japan Cable System (SJC) di Honolulu USA tanggal 18 Januari 2010 lalu.
    Direktur Utama TII, Mulia P Tambunan, Kamis (18/2) mengatakan, langkah strategis ini sebagai antisipasi terhadap pertumbuhan permintaan atau demand bandwidth internasional yang  sangat tinggi di tahun 2010 hingga tahun 2014, terutama demand TelkomGroup.
    Kapasitas bandwidth yang dimiliki SJC cukup besar, bahkan diklaim sebagai yang terbesar dari kabel laut yang ada saat ini. Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) SJC akan menghubungkan Singapura, Hong Kong, Jepang dan negara Asia lainnya. Sistem Kabel laut yang akan dibangun menggunakan teknologi SKKL terbaru dengan kemampuan menyalurkan 64 WL (wave length) pada setiap fiber pair dan 40 Gbps per  WL sehingga kabel laut SJC akan memiliki design capacity 17 Terabyte per second (Tbps) yang dapat di-upgrade sampai dengan 23 Tbps.
    Direncanakan, SJC akan dibangun oleh NEC dan Tyco yang sudah mempunyai reputasi di bidang konstruksi SKKL. Dengan menggunakan kontraktor yang  berpengalaman dalam  menyelesaikan pembangunan SKKL TelkomGroup diharapkan penyelesaian pembangunan tepat waktu dan kualitas SKKL  yang dibangun dapat diandalkan.
    Selanjutnya, SJC akan diintegrasikan dengan SKKL yang telah dimiliki TelkomGroup  baik Domestik maupun Internasional. SKKL Domestik adalah Jasuka (Jawa-Sumatera-Kalimantan), SUB (Surabaya-Ujung Pandang-Banjarmasin) dan Jaka2LaDeMa (Jawa-Kalimanatan-Sulawesi-Denpasar-Makasar), sedangkan SKKL Internasional adalah Asia America Gateway (AAG), Batam Singapore Cable System (BSCS), Thailand Indonesia Singapore Cable System (TIS) dan Dumai Melaka Cable System (DMCS). Dengan langkah ini maka Kapasitas Bandwidth SJC  akan terhubung dengan infrastuktur domestik dan memenuhi kebutuhan bandwidth International pelanggan Indonesia.
    Untuk melengkapi jaringan SJC sampai ke Amerika Utara, SJC akan disambungkan dengan SKKL lain dengan rute Japan-US dimana tersedia banyak sistem seperti antara lain Unity, Japan-US (JUS) dan TGN. Selain itu, dalam rangka penguatan network domestik dan internasional,  TelkomGroup merencanakan  akan membangun SKKL Jakarta-Singapore 3rd Route.
    Anggota konsorsium kabel laut SJC saat ini sembilan anggota dan kemungkinan akan bertambah menjadi  11 anggota dari berbagai  negara, sehingga SJC akan mempunyai landing point (titik pendaratan) di negara-negara yang memiliki posisi yang sangat strategis. Hal ini akan memperluas cakupan jaringan internasional TelkomGroup, yang pada gilirannya akan membuktikan komitmen TelkomGroup di tingkat global The World in Your Hand kepada pelanggan jasa TIME (Telecommunication, Internet, Media and Edutainment).
    “Kapasitas SJC yang besar diharapkan dapat menekan biaya bandwidth International sehingga biaya layanan internet juga akan semakin murah. Hal ini akan menjadi faktor pendorong bagi peningkatan penetrasi penggunaan broadband internet Indonesia, yang saat ini masih rendah,” katanya.
    TII akan terus mengembangkan infrastruktur internasionalnya melalui rute-rute lainnya seperti ke arah barat (West Route) dan ke arah selatan (Australia).  Termasuk pengembangan infrastruktur adalah penguatan landing point di Indonesia seperti Pontianak dan Manado. ”Dengan demikian, demand broadband  yang makin meningkat dan beragam bagi pelanggan TelkomGroup maupun pelanggan Regional akan dapat terlayani”, demikian dikatakan Mulia P Tambunan.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait