Rabu, 24 April 2024

BNPB APEL KESIAPSIAGAAN BENCANA WILAYAH TIMUR INDONESIA

Diunggah pada : 15 Februari 2010 15:35:04 2
thumb

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan Badan Sar Nasional (Basarnas) akan menggelar apel Kesiapsiagaan menghadapai bencana di wilayah timur Indonesia. Apel akan dilaksanakan di Lanud Abdul Rahmad Saleh Malang awal Maret 2010 dan akan dihadiri langsung Presiden RI, Bambang Susilo Yudhoyono.
Kepala Deputi Penanggulangan dan Penanganan Korban Bencana BNPB Pusat, Sugeng Tri Utomo ditemu usai persiapan apel bencana di Kantor Basarnas Surabaya, Senin (15/2) mengatakan, pembentukan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB) merupakan implementasi dari sidang kabinet yang dipimpin Presiden RI  pada 5 November 2009 di Istana Negara, di antaranya menetapkan 15 prioritas kerja 100 hari kabinet, salah satunya bidang kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Rencananya, apel diadakan pertengahan Februari 2010, namun dibatalkan karena ada perintah dari Protokoler Presiden. 
Tujuan pembentukan SRC-PB, untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan tindakan cepat tanggap darurat di daerah yang terkena bencana, berupa bantuan teknis, peralatan, dan dukungan logistik.
Tentang potensi gempa di wilayah timur, ia mengatakan potensi gempa baik wilayah barat maupun wilayah timur memiliki potensi yang sama. Namun yang pasti, bencana alam dapat mengancam kehidupan manusia baik yang disebabkan faktor alam maupun faktor ulah manusia. Karena itu, upaya penanggulangan perlu dilakukan sedini mungkin. ”Kita sudah mempunyai pengalaman terjadinya tsunami di Aceh, gempa di Yogyakarta, Sumut, dan Sumbar. Karena itu, antisipasi mutlak perlu untuk kita lakukan," katanya.
Diharapkan, kepada semua stakeholder yang mengikuti latihan kesiapsiagaan harus melakukannya dengan sistematis dan teratur dalam bertindak dan memberi pertolongan, sehingga dengan kerjasama dapat ditekan sebisamungkin terjadinya bencana. “Kita harapkan dengan terpadunya kegiatan penanggulangan bencana, setiap pihak tahu apa yang harus dilakukan. Dengan begitu, korban yang jatuh, terutama korban jiwa, juga bisa diminimalisasi,” harapnya.
Ketua Badan Sar Nasional, Tedy Sutedjo P mengatakan, SRC-PB tingkat nasional merupakan satuan gabungan dari berbagai instansi/lembaga/organisasi tingkat pusat yang dibentuk guna memberikan bantuan awal kepada daerah (provinsi dan kabupaten/kota) yang terkena bencana. Semua pasukan Basarnas siap 24 jam baik itu terjadinya gempa maupun dalam menghadapi latihan Kesiapsiagaan.
SRC-PB menekankan pada tiga prinsip utama, yaitu kecepatan, artinya penanggulangan bencana harus dilaksanakan secara cepat, karena menyangkut penyelamatan jiwa manusia. Fleksibilitas, artinya harus memberikan pelayanan yang konsisten, fleksibel, dan mudah disesuaikan dengan kondisi yang ada dalam mengelola kejadian bencana di lokasi, tanpa memandang faktor penyebab, ukuran,  lokasi, kompleksitas bencana. Serta akuntabilitas, artinya setiap tindakan harus dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan secara etik dan hukum.
Pasukan yang akan diturunkan dalam apel kesiapsiagaan berjumlah 2.500 pasukan, antara lain unsur TNI Angkatan Darat 500 personel, Angkatan Udara 100 personel, Angkatan Laut 100 personel, Tagana 250 orang, PMI 250 orang, Pramuka 100 orang, dan Polri 500 personel.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait