Jumat, 19 April 2024

PEMPROV TINGKATKAN KERJASAMA DENGAN JEPANG

Diunggah pada : 15 Februari 2010 15:33:59 4
thumb

Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Jepang terus meningkatkan kerjasamanya, terutama di bidang perdagangan, investasi dan turis.
Wakil Gubernur Jawa Timur Drs H Saifullah Yusuf  saat menerima Ketua Jibak (Asosiasi Industri Indonesia-Jepang) Mr Hajime Konishita dan Plt Konsul Jenderal RI Osaka Dr Mozes Tandung Lelating di Kantor Gubernur, Senin (15/2) mengatakan, kerjasama antara Pemprov Jatim dengan Jepang merupakan kesempatan yang sangat menarik dan berprospek meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Hubungan kerjasama bilateral yang dilaksanakan Pemprov Jatim dengan Pemerintah Prefektur Osaka Jepang sebenarnya sudah terjalin sejak 1984, yaitu dengan ditandatanganinya MoU dalam bidang-bidang kesehatan, lingkungan, pelabuhan dan kepemudaan.    
“Kunjungan ke Jatim kali ini diharapkan dapat melakukan upaya peningkatan kerjasama bidang ekonomi dan perdagangan serta investasi yang saling menguntungkan bagi kedua negara guna peningkatan kesejahteraan rakyat serta dapat mempererat hubungan antara Jatim dengan Jepang pada masa mendatang,” tutur wagub.
Jepang merupakan salah satu negara investor utama di Jatim dengan nilai investasi perusahaan Jepang hingga 2009 sebesar 2.264 juta dolar AS dengan jumlah proyek sebanyak 161 dan menyerap 14.857 orang tenaga kerja Indonesia dan 380 orang tenaga asing. Bidang usahanya meliputi industri kimia, makanan-minuman, perdagangan, industri kayu, industri mineral non logam, dan jasa lainnya.   
Ketua Jibak Mr Hajime Konishita mengatakan, dirinya menyambut baik keinginan Pemprov Jatim untuk terus meningkatkan kerjasama di segala bidang, karena hal itu juga merupakan keinginan dari Pemerintah Jepang.
    Dalam kunjungan ke Jatim pihaknya akan mengadakan seminar di Surabaya untuk memberikan wawasan pemanfaatan peluang pasar Jepang dengan tema Pamanfaatan Peluang Pasar Jepang Bagi Pengusaha Jawa Timur  diharapkan melalui seminar ini para pelaku usaha Jatim akan mendapatkan informasi dari tangan pertama pelaku usaha Jepang.
Menurutnya, saat ini warga Jepang di Surabaya berkisar 600 orang. Dari jumlah itu, 100 orang di antaranya merupakan pengusaha di segala bidang baik dalam skala besar maupun kecil. Dengan jumlah itu, diharapkan kemampuan hubungan dan kerjasama dapat lebih ditingkatkan.
Ditambahkannya, dalam kurun waktu lima puluh tahun, Indonesia dan Jepang menjalin hubungan kerjasama secara baik dan kondusif. Diharapkan, kondisi tersebut dapat terjaga, bahkan bisa untuk ditingkatkan. Dengan hubungan yang semakin baik, nilai ekspor dan impor kedua negara lebih meningkat dan masyarakat akan lebih sejahtera.
Jepang  tertarik untuk menanamkan investasi di bidang agrobisnis, pelayaran dan transportasi di Jatim. Alasannya, Jatim memiliki potensi besar di bidang Sumber Daya Alam (SDA), pertanian, perdagangan, pelayaran dan transportasi.
Dia  juga berharap agar para pengusaha Jatim bisa datang langsung ke Jepang untuk menawarkan potensi yang ada, sehingga diharapkan setelah melihat sendiri potensi yang dimiliki Jatim, investasi yang masuk ke Jatim bertambah banya,.
Pihaknya  juga siap membantu memasarkan produk-produk industri, unggulan dan UKM asal Jatim ke Jepang. Menurutnya, produk industri asal Jatim sangat digemari di Jepang. Hal ini terlihat dari tingginya animo masyarakat Jepang terhadap produk Jatim. 
Kepala Biro Administrasi Kerjasama Setdaprov Jatim Drs Saiful Rachman MM MPd  menjelaskan, neraca perdagangan Jawa Timur – Jepang hingga November 2009, export non migas Jatim ke Jepang mengalami fluktuatif, yaitu sebesar 173,61 juta dolar AS.
 Adapun komoditi ekspor utama non migas ke Jepang adalah pengolahan tembaga, timah, pengolahan kayu, pulp dan kertas, udang, alat-alat listrik, besi baja, makanan, pengolahan karet, tekstil, keramik, marmer dan kaca dan plastik.
Sebagai salah satu negara tujuan ekspor Jatim, Jepang posisinya berada pada urutan pertama pada tahun 2007 dan disusul Malaysia, AS, Cina dan Korea Selatan. Pada tahun 2009 nilai impor Jepang ke Jatim sebesar 43,31 juta dolar AS yang menempati urutan kelima dari negar pengimpor ke Jatim.dengan komoditi utama, kimia dasar, pengolahan tembaga, timah, minyak atsiri, pupuk dan elektronika.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait