Rabu, 24 April 2024

JATIM TARGETKAN PRODUKSI SORGUM 1.729 TON

Diunggah pada : 15 Februari 2010 11:52:08 390
thumb

Pengembangan komoditas sorgum di Jatim yang sampai saat ini masih relatif rendah, tidak menyurutkan instansi pertanian untuk terus menyarakan petani agar tetap menanam komoditas tersebut. Tahun 2010 Jatim menargetkan produksi sorgum mencapai 1.729 ton yang dikembangkan dari lahan seluas 547 ha dengan tingkat produktivitas sekitar 31,59 kuintal/ha.
    Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jatim, Ir Nur Falakhi di kantornya, Senin (15/2) mengatakan, dari target produksi tersebut, Kabupaten Lamongan merupakan produsen sorgum terbesar yakni sekitar 832 ton dengan luar areal pengembangan mencapai 240 ha dan produktivitas sekitar 34,66 kuintal/ha.
    Setelah Lamongan, Kabupaten Sampang juga memiliki potensi produksi sorgum yang cukup besar yakni ditargetkan sebesar 462 ton dengan luas areal pengembangan 100 ha dan produktivitas 48,13 kuintal/ha. Kabupaten Sumenep menjadi daerah urutan ketiga penghasil sorgum tertinggi di Jatim, yakni sebesar 346 ton dari areal pengembangan seluas 150 ha dengan produktivitas sekitar 24 kuintal/ha.
    Dikatakannya, sorgum merupakan tanaman serealia yang potensial untuk dibudidayakan dan dikembangkan, khususnya pada daerah-daerah marginal dan kering. Keunggulan sorgum terletak pada daya adaptasi agroekologi yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi tinggi, perlu input lebih sedikit serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibading tanaman pangan lain.
Selain itu, tanaman sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga sangat baik digunakan sebagai sumber bahan pangan maupun pakan ternak alternatif. Tanaman sorgum telah lama dan banyak dikenal oleh petani Indonesia khususnya di daerah Jawa, NTB dan NTT. Di Jawa sorgum dikenal dengan nama Cantel, dan biasanya petani menanamnya secara tumpang sari dengan tanaman pangan lainnya. Produksi sorgum Indonesia masih sangat rendah, bahkan secara umum produk sorgum belum tersedia di pasar-pasar.
Di Jatim, sorgum lebih banyak dimanfaatkan petani untuk makanan ternak, karena tanaman ini sejenis dengan tanaman jagung yang pertumbuhannya relatif lebih cepat. Selain itu banyak penduduk yang menjadikan tanaman ini untuk pendamping makanan pokok selain beras dan jagung.
Biasanya sorgum dimasak untuk campuran beras, atau dikukus sebagai nasi sorgum. Potensi sorgum untuk industri pakan ternak pengganti jagung juga cukup tinggi. Dalam industri playwood dan kertas, sorgum berpotensi menggantikan terigu sebagai bahan perekat. Namun selama ini penggunaan sorgum yang paling banyak adalah untuk industri minuman.
Popularitas sorgum di kalangan petani, tidak hanya kalah dibanding komoditas padi dan jagung, melainkan juga berada di bawah singkong, ubi jalar, bahkan juga keladi. Produktivitas sorgum rata-rata di tingkat petani kita hanya sekitar 1 ton per hektar per musim tanam. Hasil ini kalah dibanding padi yang rata-rata mencapai 4 ton per hektar dan jagung hibrida yang mampu berproduksi sampai 8 ton per hektar per musim tanam. Rata-rata umur panen sorgum mencapai 4 bulan semenjak tanam.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait