Sabtu, 20 April 2024

GUBERNUR LAUNCHING WAKAF UANG

Diunggah pada : 29 Januari 2010 11:39:20 8
thumb

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo akan melaunching wakaf uang. Acara ini bersamaan dengan pelantikan pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) Jawa Timur pada 10 Februari oleh Ketua Umum BWI, Prof Tolchah Hasan.
 Wakil Gubernur Drs H Saifullah Yusuf saat menerima Sekretaris BWI Pusat H Cholil Navis MA di di ruang kerjanya Jl Pahlawan 110 Surabaya, Kamis (28/1) sore mengatakan, pada prinsipnya gubernur setuju dan sangat mendukung serta siap melaunching wakaf uang di Provinsi Jatim.
Disampaikan wagub, sebelum pelantikan pengurus BWI Jatim diminta segera menyiapkan perangkat lunak demi kesuksesan pelantikan. Selain itu pengurus agar  segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya beragama Islam. ”Dengan sosialisasi tersebut diharapkan Provinsi Jatim yang sebagian besar masyarakatnya beragama Islam mau menyisihkan sebaian rezekinya untuk kepentingan umat,” ungkapnya.
Kepengurusan BWI Jatim melibatkan unsur-unsur dari berbagai elemen masyarakat atau tokoh masyarakat Islam dan birokrat di Jatim. Dengan keterlibatan dari berbagai tokoh masyarakat organisasi Islam, diharapkan bisa melayani masyarakat dengan baik.
Ke depan, menurut Gus Ipul, sapaan wagub, wakaf harus diurus dengan benar karena manfaatnya sangat besar. BWI juga harus aktif mengambil peran dalam penanganan masalah sosial, seperti mendirikan rumah sakit.
Setelah dilantik BWI Jatim akan membangun rumah sakit  di Kab Bangkalan Madura sebagai pilot project, kebetulan di daerah itu ada tanah yang akan diwakafkan, maka hal itu akan dimanfaatkan untuk kepentingan umat. 
Sekretaris BWI Pusat H Cholil Navis MA mengatakan, pembentukan pengurus BWI Jatim merupakan yang pertama di antara provinsi-provinsi lain, di daerah lain pembentukan pengurusnya masih melalui formatur yang memerlukan waktu, tetapi di Jatim difasilitsi oleh Kanwil Depag.
Menurut  Navis, program wakaf uang yang baru dibentuk pemerintah dapat meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia. ”Selama ini, wakaf berasal dari benda tidak bergerak. Sekarang pemerintah membuat program wakaf uang, apabila ini dikelola dengan baik, dapat meningkatkan perekonomian umat Islam,” ungkapnya.
Dikatakannya, program wakaf uang adalah pemberian wakaf dalam bentuk uang. Pemberian wakaf uang tidak harus menunggu seseorang kaya, seperti wakaf yang selama ini diberikan. Wakaf tidak harus menunggu orang kaya, cukup menyisihkan Rp 10.000 dari gaji bulanan dan tidak akan terasa berat, sehingga wakaf uang akan lebih fleksibel digunakan untuk kesejahteraan umat.
Sementara Wakil Ketua BWI Jatim H Naji Ullah menambahkan, wakaf produktif merupakan cara tepat untuk pembangunan umat, mengangkat keterpurukan ekonomi. Sekecil apapun wakaf yang dikeluarkan punya arti bagi pembangunan umat, dengan berwakaf berarti telah menyiapkan pahala yang senantiasa mengalir di dunia dan akhirat.
Menurutnya, paradigma baru wakaf membuka wacana secara produktif dengan pemberdayaan ekonomi. Wakaf berpeluang mengubah tangan di bawah menjadi tangan di atas. Kemitraan dengan kaum profesional perlu dibangun karena bisa menciptakan pemberdayaan ekonomi menuju kemakmuran bangsa.
Pengelolaan wakaf secara produktif, strategis membuka peluang para profesional, pemodal, dan pengusaha berkarier sambil beramal. Itulah sebagian motto pemberdayaan wakaf produktif BWI Jatim. Peran wakaf sebagai salah satu lembaga penunjang perkembangan masyarakat Islam. Sebagian besar rumah ibadah, lembaga pendidikan Islam, dan lembaga keagamaan Islam lainnya dibangun di atas tanah wakaf.
Berdasarkan data dari Departemen Agama, tanah wakaf yang ada di Indonesia berjumlah 356.710 lokasi dengan luas total mencapai 1.538.198.586 meter persegi. Sayangnya, wakaf yang jumlahnya sangat banyak, pemanfaatannya masih bersifat konsumtif dan belum dikelola secara produktif.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait