Rabu, 24 April 2024

USAI SURAMADU, PEMPROV PRIORITASKAN INFRASTRUKTUR JLS

Diunggah pada : 28 Januari 2010 16:19:32 3
thumb

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan Jalan Lintas Selatan (JLS) menjadi program infrastruktur prioritas setelah Jembatan Suramadu selesai. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf saat perkenalan Al Quran Bayan di Hotel Sahid Surabaya, Kamis (28/1).
Namun, pihaknya belum dapat memastikan penyelesaian JLS. Saat ini, ada keretakan 100 meter di kawasan Malang-Blitar yang membuat anggota Komisi D DPRD Jawa Timur meminta kontraktor JLS mengaudit jalan yang retak. “Setelah konsentrasi Suramadu beres, kita konsentrasi pada JLS,” tegasnya.
Pemprov setuju dengan DPRD bahwa pembangunan JLS harus diselesaikan. Saat ditanya jumlah anggaran yang akan digunakan untuk penyelesaian JLS, Saifullah mengatakan, bahwa pemerintah akan melakukan rekonstruksi JLS secara bertahap dan dilakukan setiap tahun.
Proyek ini meliputi seluruh kota dan Kabupaten yang ada di Jawa Timur dan berada di posisi selatan. Kabupaten/kota yang akan dilalui proyek jalur lintas selatan ini adalah Pacitan,Trenggalek,Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang dan Jember dan Banyuwangi.
Pembangunan proyek JLS yang digarap oleh dinas Pekerjaan Umun (PU) dan Bina Marga telah mendapat persetujuan dari Pemprov Jatim yang masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2007 untuk pembebasan lahan.
Diharapkan, setelah akses Jalan sepanjang 600 km dapat dilalui, ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat serta sarana penunjang yang lain. Dilaksanakan proyek JLS ini akan membantu masyarakat, karena semua akses lancar serta akan mendongkrak perekonomian masyarakat di kawasan selatan.
Seperti diberitakan JNR, Senin (25/1), anggota Komisi D DPRD Jawa Timur meminta kontraktor JLS mengaudit jalan  yang mengalami keretakan. Dari hasil kunjungan komisi D  DPRD ke JLS pada beberapa hari sebelumnya menemukan keretakan ruas jalan di sejumlah titik.
Untuk pembangunan JLS, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahap pertama telah cair Rp 12 miliar untuk mengaspal 5,6 km. Sedangkan, tahap dua cair Rp 4,2 miliar, dan jalan yang teraspal 1,5 km. (oby,ang/p*)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait