Jumat, 29 Maret 2024

PACU PERTUMBUHAN EKONOMI, JATIM MANFAATKAN SETIAP PELUANG

Diunggah pada : 21 Januari 2010 13:01:38 2
thumb

Untuk memacu pertumbuhan ekonomi, Jawa Timur akan terus memanfaatkan setiap peluang yang ada. Hal itu bisa dilakukan antara lain dengan terus mendorong sektor riil, kemandirian kreativitas masyarakat, hingga meningkatkan kemampuan pasar domestik.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Prov Jawa Timur melalui Kepala Bagian Media dan Dokumentasi, Benny Sampirwanto MSi, Kamis (21/1) mengatakan, masuknya pengaruh dunia luar di era informasi sedikit banyak akan mempengaruhi kinerja ekonomi Jawa Timur. Oleh karena itu, Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo memandang bahwa kemampuan dalam memanfaatkan peluang yang ada menjadi tantangan yang harus dihadapi untuk memacu pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
 Ada beberapa indikator yang dinilai gubernur menjadi tantangan. Indikator itu antara lain semakin meningkatnya ekspor China dengan harga kompetitif, dan menurunnya investasi dari Amerika Serikat atau negara lain yang mengalami krisis. Tantangan itu bertambah dengan adanya perkiraan ekonomi Asia, terutama RRC yang akan tetap tumbuh positif, dan meningkat di atas 7 persen.
Perlu diketahui, beberapa negara, seperti Singapura, telah pulih dari krisis, semula pertumbuhannya negatif, meningkat naik menjadi positif 2 persen. Keadaan ini, dinilai gubernur memberi peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan ekspor non migas. Namun demikian Jatim tetap memperhatikan inovasi produk yang lebih kompetitif, dan diversifikasi negara tujuan ekspor.
Tidak hanya itu, penerapan Sistem Pelayanan Elektronik Terpadu (National Single Window/NSW) pada Juli 2009 Penanganan dokumen kepabeanan dan perizinan terkait Ekspor dan Impor melalui Pelabuhan Tanjung Perak diharapkan dapat mendorong dan memperlancar pertumbuhan ekspor dan impor Jawa Timur. Pada gilirannya, akan meningkatkan produksi lokal Jawa Timur.
Selain itu, BI akan terus menyesuaikan patokan suku bunga akibat inflasi yang terkontrol dan nilai tukar yang konsisten. Diharapkan kondisi ini menjadi peluang untuk menjaga dan mendorong pertumbuhan sektor riil.

Manfaatkan Kebijakan
Di bidang perundangan, juga akan dijadikan peluang untuk dimanfaatkan Jawa Timur. Permendag No 56 tahun 2008 memperketat impor lima komoditas manufaktur (TPT, alas kaki, elektronik, makanan, minuman dan mainan anak) oleh importir terdaftar, hanya boleh masuk melalui Tanjung Priok, Perak, Mas, Belawan, Makasar, serta Bandara Soekarno Hatta dan Juanda. Dengan adanya SK ini, pengawasan bongkar muat barang di pelabuhan di Jawa Timur semakin diperketat dan sekaligus untuk menekan masuknya barang ilegal. “Kondisi ini akan menggalakkan kembali penggunaan dan konsumsi produk Jawa Timur, sehingga pasar Jawa Timur bertambah kuat,” ujarnya.
Pergub Jawa Timur No 7/2009 tentang Kebutuhan dan Penyaluran serta Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi untuk sektor Pertanian Tahun Anggaran 2009 juga diharapkan mampu mendorong kemajuan sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman bahan makanan dan perkebunan.
Tak hanya itu, Pergub Jawa Timur No 1/2009 tentang Pembagian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau kepada Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun Anggaran 2009 bisa dijadikan stimulus fiskal.
Gubernur juga memperkirakan, Pergub Jawa Timur No 45/2008 tentang Tambahan Modal disetor Pemprov Jawa Timur Kepada PT BPR Jatim Tahun Anggaran 2008, bisa mendukung penyaluran kredit. Sedangkan Perda No 3/2008 tentang Perlindungan, Pemberdayaan Pasar Tradisional dan Penataan Pasar Modern di Provinsi Jawa Timur diharapkan akan membuat akses ekonomi lebih merata. (sti/p)

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait