Kamis, 28 Maret 2024

TERATASI, KRISIS ENERGI LISTRIK DI JEMBATAN SURAMADU

Diunggah pada : 29 Desember 2009 16:27:16 26
thumb

Setelah beberapa bulan lampu pada Jembatan Suramadu tidak menyala akibat tidak adanya daya di-supply dari PLN, lampu pada jembatan tersebut saat ini sudah menyala. Kebutuhan listrik tersebut saat ini dipenuhi oleh genset yang sudah terpasang.
Dari total kebutuhan listrik pada jembatan yang mencapai 500 kVA, semua supply tersebut kini telah terpenuhi. Rencananya, awal tahun 2010 PLN akan memenuhi kebutuhan tersebut seiring dengan mulai rampungnya pemasangan kabel dan utilitas pendukung. “Meski aliran listrik nantinya akan di-supply PLN, genset yang saat ini telah men-supply nantinya juga tetap difungsikan,” kata Eko Prasetyo, Konsultan Proyek Jembatan Suramadu di kantornya, Selasa (29/12).  
Dari total kebutuhan 500 kVA, jenis kebutuhan per hari yang harus mendapatkan supply listrik, antara lain PJU Jembatan sebesar 100 kVA, Dehumidifier 40 kVA, Art lihgting 310 kVA dan SHMS (Structural Health Monitoring System) 50 kVA.
Dijelaskannya, kebutuhan daya listrik pada Jembatan Suramadu selain berfungsi sebagai sarana penerangan juga untuk pemeliharaan atau Maintenance. Sarana penerangan yang harus dipenuhi, diantaranya untuk kebutuhan PJU jembatan 100 kVA dan Art lighting 310 kVA. Sedangkan pemenuhan Maintenance, antaralain untuk Dehumidifier 40 kVA, Lighting Inside Pylon dan Box Girder, Maintenance Traveler, Obtacle Lamp dan SHMS.
Pemenuhan listrik pada Dehumidifier adalah berfungsi untuk menjaga tingkat kelembapan pada struktur pylon khususnya pada ujung Kabel Stay. Sedangkan pemenuhan listrik pada Lighting Inside Pylon dan Box Girder adalah dilakukan saat mengecek struktur tersebut yang sifatnya sebagai fasilitas penerangan.
Pada SHMS, suplai listrik nantinya  tidak boleh mati. SHMS berfungsi mendeteksi kerusakan pada jembatan melalui pengujian dengan cara mengintegrasikan sistem dengan struktur infrastruktur jembatan. Teknologi ini dapat memperpanjang umur pelayanan jembatan akibat penurunan kemampuan (degradasi) dan kerusakan (deterioration), sehingga dapat diditeksi lebih awal. Jika sebelumnya usia kekuatan konstruksi jembatan diprediksi 100 tahun, dengan penerapan teknologi itu kemungkinan akan betambah lama.
Selain berusaha menyelesaikan krisis energi listrik pada Jembatan Suramadu, pengelola jembatan kini juga tengah menyelesaikan pemasangan utilitas lain seperti kabel Fiber Optik (FO) untuk kebutuhan jalur telekomunikasi, serta kabel untuk pemenuhan pembangkit listrik di Pulau Madura.
Sebelumnya, kebutuhan listrik di Madura di-supply melalui kabel bawah laut PLN, melalui Selat Madura dengan kapasitas terpasang 200 MW. Perawatan kabel bawah laut membutuhkan biaya yang cukup besar, serta memiliki resiko putus karena terkait jangkar kapal.
Dari kapasitas tersebut, saat ini telah digunakan sebanyak 140 MW di Madura khususnya untuk melayani kebutuhan perumahan. Dengan Jembatan Suramadu dan adanya rencana pengembangan kawasan khususnya industri di Madura, kebutuhan daya listrik akan meningkat dengan pesat.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait