Kamis, 25 April 2024

APBD 2010, DANA PENANGANAN BENCANA RP 6 M

Diunggah pada : 24 November 2009 14:53:58 3
thumb

Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jawa Timur tahun anggaran 2010, alokasi anggaran untuk antisipasi dan penanganan bencana sekitar Rp 6-7 miliar. Penanganan dilakukan dengan memperhatikan daerah-daerah yang rawan bencana, seperti banjir.Ketua Komisi D DPRD Jatim, Bambang Suhartono, dihubungi, Selasa (24/11) mengatakan, selain pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS), pihaknya juga memprioritaskan pengamanan 20 titik banjir di 18 kabupaten/kota untuk diantisipasi terjadinya bencana. “Rata-rata pengamanan terjadinya bencana dilakukan dinas terkait, seperti Dinas PU Pengairan,” ujarnya. Dua puluh wilayah itu diindikasikan sangat rentan terjadinya banjir, karena selama ini saluran air (sungai, red) tidak mampu menampung air hujan. Maka, upaya untuk mengamankan wilayah-wilayah yang rawan bencana terus dilakukan. Sedangkan, alokasi anggaran untuk penanganan bencana sekitar Rp 6-7 miliar. Dari data yang diperoleh, di Kabupaten Malang titik rawan banjir terdapat di lima sungai yang melintasi 22 desa, di 18 kecamatan. Kabupaten Blitar terdapat 11 sungai yang melintasi 14 desa di 7 kecamatan. Di kabupaten Tulunganggung terdapat delapan sungai yang melintasi 32 desa di 12 kecamatan.Trenggalek terdapat 10 sungai yang melintasi 32 desa di 9 kecamatan. Di Kabupaten Bojonegoro titik rawannya di 11 sungai yang melintasi 15 desa. Sedangkan, untuk mengantisipasi banjir di Bojonegoro yang menjadi banjir tahunan, pemerintah pusat diharapkan segera merekomendasikan untuk memulai pembangunan Waduk Jipang. Pasalnya, waduk yang terletak di perbatasan Jatim dan Jateng ini mampu menampung luapan air Begawan Solo akibat hujan deras yang melanda kawasan tersebut. “ Bengawan Solo itu hanya bersifat ad hoc (sementara), maka, solusi yang tepat adalah pembangunan Waduk Jipang,” ujarnya. Waduk Jipang (berbentuk jipang, red) mampu menampung air sekitar 970 juta/meter kibik ini, tahap awalnya diperkirahkan memakan biaya sekitar Rp 3 triliun lebih. Waduk yang seluas 18 ribu hektar dan meliputi 3.700 kepala keluarga (KK) tersebut lebih besar dari pada Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri yang luasnya 8.800 hektar. Pendanaannya akan dilakukan dengan sIstem sharing antara pemprov, Pemkab Bojonegoro, dan pemerintah pusatSeperti diketahui, Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Senin (9/11) mengatakan, ada anggaran Rp 6 miliar yang disiapkan pemerintah untuk banjir pada akhir tahun ini hingga awal 2010. "Kalau tidak salah sudah ada dana khusus sekitar Rp 6-7miliar," kata Gus Ipul.Menurut dia, dana sebesar Rp 6-7 miliar itu hanya untuk BPBD Jatim. Yakni, badan bentukan baru yang merupakan pengganti Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsian (Satkorlak PBP) Jatim.Namun, Gus Ipul menambahkan masih ada anggaran banjir di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yakni, Dinas PU Pengairan dan Dinas Kesehatan Jatim. Selain menyiapkan anggaran penanganan bencana, pemprov juga masih terus melaksanakan proyek plengsengan Bengawan Solo. "Yang patut diwaspadai adalah pertemuan arus Bengawan Solo di wilayah antara Ngawi-Bojonegoro," tuturnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait