Jumat, 19 April 2024

PANCAROBA, WASPADAI ISPA DAN DIARE

Diunggah pada : 24 November 2009 14:52:11 67
thumb

Memasuki pancaroba masyarakat diminta waspada terhadap penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dan diare. Untuk itu diharapkan lebih berperilaku hidup sehat, menyusul meningkatnya jumlah penderita ISPA dan diare. Kepala Bidang Program Pemberantasan Penyakit Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, Sri Haryati pada JNR, Selasa (24/11) mengatakan, pada periode Oktober-November 2008 jumlah penderita ISPA dan diare hanya sekitar 45 orang. Namun pada periode yang sama 2009 ini penderitanya sudah lebih dari 50 pasien.“Untuk itu kita akan menyosialisasikan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat kepada masyarakat melalui puskesmas. Apalagi musim pancaroba seperti ini memang mudah sekali orang terserang ISPA dan diare,” urai Sri Haryati, Untuk sosialisasi, pihak Dinkes bekerjasama dengan puskesmas dan pihak pemerintah desa (pemdes). Karena pihak pemdes dan puskesmas lebih dekat dengan masyarakatnya. Sehingga mempermudah upaya sosialisasi perilaku hidup sehat dan bersih.Haryati menambahkan, selain sosialisai, Dinkes akan mengirimkan obat-obatan seperti oralit dan infus kepada seluruh puskesmas di lingkungan Kota Batu. Apalagi persedian obat-obatan untuk penyakit ISPA dan diare di Dinkes masih mencukupi sampai dengan Desember. “Selain sosialisasi yang kita lakukan yakni menambah pasokan obat untuk puskesmas. Musim pancaroba memang rentan atas serangan ISPA dan diare, masyarakat harus lebih berhati-hati,” jelasnya.Wilayah yang patut diwaspadai oleh Dinkes atas serangan ISPA dan diare, yakni Desa Junrejo dan Desa Mojorejo. Karena sebagian besar warga yang terserang ISPA dan diare pada Oktober-November 2009 ini adalah warga di dua desa tersebut. Pasien penderita ISPA dan diare ini dirawat di Rumah Sakit Baptis Kota Batu dan RS Paru Kota Batu.Selain itu, Dinkes telah melakukan pengasapan atau fogging di dua desa tersebut. Karena dalam rentan satu bulan sudah tercatat tujuh orang warganya terserang demam berdarah dengeu (DBD). “Untuk DBD ini mereka yang terserang umunya adalah warga luar Kota Batu. Namun sakitnya saat berada di Kota Batu,” jelas Haryati.Diharapkan bagi warga yang mengalami gejala diare, disarankan supaya segera memeriksakan ke puskesmas terdekat. Karena jika terlambat pasien bisa mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Jika terlalu parah, diare yang berkelanjutan itu bisa mengancam keselamatan jiwa.Dikatakan haryati, kedua kasus kesehatan itu banyak menimpa warga Kota Batu sepanjang dua tahun terakhir. Pada perkara diare tahun lalu tercatat menyerang 3.861 orang. Sementara pada 2009 tercatat sudah ada sebanyak 4.361 orang. Sedangkan pada kasus ISPA, pada tahun lalu tercatat ada sebanyak 9.145 orang sementara pada 2009 sebanak 4.951 orang.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait