Kamis, 28 Maret 2024

JALAN RAYA GRESIK-SURABAYA KINI BEBAS BANJIR

Diunggah pada : 24 November 2009 14:18:44 20
thumb

Tidak seperti tahun sebelumnya, melintasi Jalan Raya Gresik-Surabaya saat ini terasa nyaman dan lebih santai. Khususnya musim penghujan. Ini karena manfaat dari progress pembangunan jalan tersebut yang mulai terlihat sempurna.Pimpinan Proyek Peningkatan Jalan Raya Surabaya-Gresik Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pembangunan Jalan dan Jembatan Metropolitan Surabaya Departemen Pekerjaan Umum Bina Marga, Ir Sutoyo di kantornya, Selasa (24/11) mengatakan, rata-rata pada ruas jalan tersebut, pemerintah memang telah meninggikan badan jalan hingga diatas ketinggian 10 cm. Jalan-jalan yang ditinggikan lebih awal dan yang menjadi prioritas khususnya ruas yang berada di pinggir tambak.Tahun 2010, pemerintah mengharapkan proyek pembangunan dan peningkatan tersebut 100% sempurna, sehingga masyarakat bisa merasakan kenyamanan baik dari ruas Surabaya maupun Gresik. Kendala yang saat ini dihadapi pemerintah dalam pembangunan jalan tersebut, yakni soal pembebasan lahan. Berbagai upaya tentang pembebasan baik dari tahapan musyawarah telah dilakukan oleh panitia pembebasan tanah. Meski terdapat kendala tersebut, P2T belum melakukan sistem konsinyasi, karena progres fisik proyek belum memenuhi standar yang ditetapkan dana peraturan. Selain itu upaya pendekatan lainnya juga masih bisa dilakukan oleh pemerintah. Akhir Agustus, P2T Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim, telah melakukan pembayaran dana ganti rugi tanah dan bangunan pada proyek pelebaran Jalan Raya Gresik-Surabaya. Total dana yang akan dibayarkan mencapai Rp 14,4 miliar. Dana tersebut merupakan sebagian dari total kebutuhan pembebasan lahan yang mencapai Rp 43.910.000.000 dan ganti rugi bangunan Rp 33.600.000.000. Dana yang terbayarkan tersebut, nantinya akan memenuhi kebutuhan lahan sekitar 15% dari total kebutuhan lahan. Total luas lahan yang dibutuhkan pada proyek tersebut 64.890 m², hingga kini lahan yang sudah terbebaskan sekitar 8.707,45 m² dan sisa lahan yang belum terbebaskan 55.782,55 m². Lahan yang sudah terbebaskan tersebut berupa tambak yang nilai pembebasannya sekitar Rp 5,550.231.366.Dikatakannya, lahan-lahan yang terbebaskan tersebut termasuk paket proyek tahap II. Sebenarnya, pada tahap tersebut proyek pelebaran jalan dan jembatan ditargetkan sudah selesai pada akhir tahun ini. ”Namun karena lambatnya pembebasan lahan serta dana yang tersedia sangat minim, penyelesaian proyek akhirnya molor,” katanya. Tahun 2009, alokasi dana yang dipenuhi pemerintah pusat untuk proyek tersebut senilai Rp 54 miliar. Dana tersebut lebih kecil dari permohonan yang mencapai Rp 70 miliar. Adanya pemotongan anggaran tersebut karena menyesuaikan dengan progres pembebasan lahan, serta penghematan anggaran belanja.Mengacu Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), harga lahan di sepanjang jalan yang dilintasi proyek tersebut berkisar Rp 400.000-600.000 per meter persegi. Namun setelah pemerintah melakukan musyawarah dengan warga pemilik lahan dan mengacu penilaian Tim Appricial, akhirnya harga jual tanah disetujui dan ditetapkan berkisar Rp 750.000-800.000/m².Hingga saat ini, progres fisik pembangunan jalan tersebut sudah lebih dari 60%. Dengan progres itu, pelaksana proyek tetap yakin proyek akan selesai hingga tahun 2010 dengan catatan pembebasan lahan lancar dan tidak menghadapi kendala yang rumit.Jalan Raya Gresik-Surabaya merupakan jalan nasional kota dan sangat penting bagi peningkatan ekonomi kedua kota tersebut. Ruas jalan tersebut berada di kawasan pergudangan dan areal industri yang menghubungkan dua pelabuhan besar, yakni Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya dan Pelabuhan Gresik. Mobilitas jumlah kendaraan yang melintasi juga sudah sangat padat. Karena banyakya peristiwa kecelakaan dan merenggut banyak korban jiwa di sepanjang jalan tersebut, sebagian masyarakat menyebutnya sebagai jalan maut.Panjang jalan tersebut 11,590 km dengan lebar rata-rata 7 m dengan 2 lajur. Rencananya, jalan tersebut diperlebar menjadi 4 lajur atau 2x (2 x 3,5 m) dengan median jalan 2 m dan bahu jalan diperkeras 2m. Kebutuhan lahan dalam pelebaran jalan itu seluas 6 ha.Sebelumnya, pembangunan jalan tersebut direncanakan dilakukan dua tahap, yakni tahap I tahun 2006-2008 dan tahap II tahun 2008-2010. Untuk tahap I, pemerintah telah memenuhi kebutuhan anggaran Rp 57.585.757.000. karena pada tahap II proyek terlihat molor, maka pada tahun 2010 kembali pemerintah menambah tahap III.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait