Jumat, 29 Maret 2024

SISWA INKUSI BEBAS UJIAN NASIONAL

Diunggah pada : 24 November 2009 14:12:12 5
thumb

Siswa inklusi (berkebutuhan khusus) kini tidak perlu cemas menghadapi ujian nasional (UN). karena pemerintah memberikan kesempatan bagi siswa inklusi tanpa harus menjalani UN. Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Sujarwanto, saat memberikan pembinaan sekolah inklusi di SMPN 29 Surabaya, di Surabaya, Selasa (24/11) mengatakan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 70 tahun 2009 tentang pendidikan inklusi untuk anak berkebutuhan khusus telah keluar. Hasilnya, para siswa inklusi kini tidak bisa dipaksa ikut UN, ketika kondisinya tidak memungkinkan. “Dengan turunnya Permendiknas itu maka pelaksanaan sekolah inklusi memiliki payung hukum yang jelas. Para siswa kini bisa memperoleh surat tanda tamat belajar tanpa menjalani UN,” ujarnya. Ia menjelaskan, surat tanda tamat belajar itu dikeluarkan Dinas Pendidikan (Dispendik) kabupaten dan kota setempat. Dan, surat tanda tamat belajar itu nantinya bisa dipakai siswa inklusi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, Permendiknas juga memberikan ruang yang besar bagi tiap daerah membuka kelas inklusi. Sebab itu, nantinya tiap kecamatan memiliki kewajiban untuk membuka sekolah inklusi di tiap jenjang. Baik itu jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK.Diharapkannya, konsep sekolah inklusi yang diatur dalam Permendiknas sengaja memberikan kemudahan pada masyarakat. Pakar inklusi dari Koen Keu University Thailand, Dr Pennee Narrot yang turut memberikan pembinaan, mengimbaukan pelaksanaan inklusi harus didasari aturan yang jelas. Sehingga, kesempatan siswa inklusi untuk menikmati pendidikan bisa didapat. Para pengajar, kata Pennee, harus bisa sabar dan cekatan ketika menghadapi siswa inklusi. “Pendidikan inklusi berbeda dengan kelas reguler. Tapi interaksi antar siswa juga memberikan poin lebih bagi perkembangan siswa,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala SMPN 29 Hari Purnomo mengatakan, pembukaan kelas inklusi di SMPN 29 sudah dibuka sejak dua tahun lalu. Sampai saat ini sudah ada 15 siswa yang tersebar di kelas VII dan VIII.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait