Sabtu, 20 April 2024

SOSIALISASI DAN BIMBINGAN MAMPU KURANGI KASUS KDRT

Diunggah pada : 20 November 2009 14:17:20 5
thumb

Semakin banyaknya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Jatim hendaknya direduksi dengan cara melaukan sosialisasi dan bimbingan pada masyarakat. Ini sangat diperlukan agar potensi KDRT yang banyak menimpa kaum perempuan dapat berkurang.Humas Pusat Pelayanan Terpadu Propinsi Jatim, Riza Wahyuni Spsi Msi di kantornya di komplek Mapolda Jatim, Jumat (20/11) menjelaskan, jumlah kasus yang masuk di PPT pada 2009 sampai dengan Oktober sejumlah 160 kasus yang masuk dengan berbagai kategori, seperti kekerasan fisik, psikis, seksual, hingga penelantaran.”Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2008 yang tercatat sebanyak 152 kasus,” tuturnya. Sementara pada 2009 masih tersisa dua bulan samapai akhir Desember untukmengetahui jumlah kasus 2009. ”Jika sampai Oktober saja sudah masuk 160 kasus, maka akhir tahun bisa lebih banyak lagi,” katanya.Dengan adanya peningkatan ini, lanjut Riza, maka kini perlu dilakukan sosialisasi mengenai KDRT pada masyarakat melalui penyuluhan, terutama di daerah yang rawan terjadi KDRT. Selain itu, bantuan kepada korban-korban kekerasan yang kebanyakan mengalami trauma fisik maupun psikis juga harus diberikan perhatian ekstra."Bantuan dapat diberikan mulai bimbingan hingga pembinaan agar pulih seperti sedia kala. Pasalnya, tidak sedikit pula korban yang akhirnya mengalami stres berat akibat kekerasan yang menderanya," ungkapnya. Bahkan jika diperlukan, pihak terkait hendaknya mampu membantu penanganan kasus yang menyedot perhatian publik cukup besar ini dengan memberikan bantuan hukum hingga tuntas dan tidak setengah-setengah.Sementara pada 2008 dan 2009 tidak terdapat kasus sodomi, penculikan, dan kekerasan masa pacaran. Tahun 2007, beberapa kasus tersebut masih muncul, yakni 3 kasus untuk sodomi, 1 kasus penculikan, dan 3 kasus kekerasan masa pacaran.Selain di PPT Jatim, di Bojonegoro pun kasus KDRT terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal itu bisa dilihat dari laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang diterima Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana atau BPPKB Bojonegoro yang menyebutkan, kenaikan kekerasan mengalami peningkatan sampai 50 persen, dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya.Selama awal tahun hingga bulan Oktober 2009 ini, sedikitnya telah menerima 56 kasus KDRT yang sebagian besar korbannya adalah para perempuan dan anak-anak. Untuk kategori kekerasan pada korban rata-rata yang terjadi adalah kekerasan fisik, seksual, perdagangan orang, sakit akut, kenakalan hingga korban yang ditelantarkan.Untuk itu, tambah Riza, dengan adanya sosialisasi masyarakat akan lebih tahu tentang potensi KDRT. ”Jika masyarakat bisa lebih waspada dan mau membantu melaporkan setiap peristiwa KDRT di lingkungan sekitarnya dapat segera melaporkan pada pihak yang berwajib,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait