Sabtu, 20 April 2024

TERAPKAN SISTEM CABOTAGE, PENDAPATAN TANJUNG INTAN TAK PENUHI TARGET

Diunggah pada : 29 Oktober 2009 11:41:29 15
thumb

PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap menilai sejak menerapkan sistem Cobatage pada Juni 2008 lalu mengakibatkan pendapatan pelabuhan tidak memenuhi target.Manager Usaha PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Pelabuhan Tanjung Intan Purwanto kepada wartawan di kantornya, Jl Laut Jawa Cilacap, Rabu (28/10) malam mengatakan, penerapan azas cabotage inilah yang mengakibatkan Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap kesulitan meraih target pendapatannya. Dalam triwulan ketiga tahun ini saja, hanya Rp 42,6 miliar yang berhasil diraup. Namun dengan masih tersisanya waktu dua bulan, diharapkan Pelabuhan Tanjung Intan bisa meraih target pendapatannya sebesar Rp 57,1 miliar.Dia menjelaskan, potensi kehilangan pendapatan dari kapal-kapal tanker BBM Pertamina karena kontribusinya sekitar 60 persen dari pendapatan pelayanan kapal. Kehilangan pendapatan itu mencapai sekitar 25 persen. Potensi kerugian cukup besar tersebut dampak dari penerapan azas cabotage. Nilainya diperkirakan mencapai miliaran rupiah.Untuk diketahui, dengan diberlakukannya azas cabotage, maka seluruh kapal yang berlayar di wilayah hukum Indonesia haruslah berbendera Indonesia. Konsewensinya, pendapatan dollar AS yang selama ini masuk lewat kapal-kapal berbendera asing terpangkas sesuai nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dollar AS.Untuk mengejar target pendapatan Rp 14,5 miliar dalam dua bulan, Pelindo III Cabang Tanjung Intan Cilacap akan melakukan sejumlah strategi. Antara lain, menaikan tarif pelayanan dan diversifikasi pelayanan. Dengan perjanjian kerjasama yang dilakukan Pelabuhan Tanjung Intan dan Holcim. Diharapkan langkah ini bisa menutup separuh dari potensi kehilangan pendapatan itu di akhir tahun 2009.Proyeksi Rp 7 MiliarDalam waktu dekat kerjasama dengan PT Holcim Indonesia Tbk akan segera dilakukan PT Pelabuhan Indonesia III Cabang Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap. Kini, draf perjanjian kerjasama sudah di tangan Holcim. Jika tercapai kesepakatan, tinggal menunggu ketetapan tarif bongkar muat dan pelayanan kepelabuhanan dari direksi PT Pelindo III, yakni menyangkut pekerjaan bongkar muat, tambat, labuh dan tunda. Dalam perjanjian itu, Pelindo III Cabang Tanjung Intan menyediakan pelayanan bongkar muat 1,3 juta ton semen per tahun, yang terdiri dari bahan baku semen (klinker) terdiri dari 700 ribu ton dan 600 ribu ton semen curah serta semen kantong. “Ada sekitar 2 kapal milik Holcim yang akan sandar untuk bongkar muat dalam sebulan. Potensi pendapatan diproyeksikan dari kerjasama tersebut senilai Rp 7 miliar per tahunnya,” kata Intan Purwanto.Menurut dia, draft konsep perjanjian itu telah dibahas dan diharapkan akhir tahun 2009 ini bisa segera direalisasikan. Dalam perjanjian itu Holcim Indonesia meminta Pelabuhan Tanjung Intan memperbaiki pelayanan dengan menerapkan sistem single window serta pengetatan keamanan fisik dermaga. “Holcim minta ada kepastian waktu jika ada kapal datang, dermaga harus sudah siap. Kita memang siapkan apa yang menjadi kebutuhan Holcim, tapi untuk pelayanan khusus, kita juga menerapkan standar tarif khusus yang nilainya sekitar 150 persen lebih besar dari tarif umum,” tuturnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait