Kamis, 25 April 2024

SIDOARJO KENALKAN CARA MEMANEN AIR HUJAN

Diunggah pada : 28 Oktober 2009 20:53:41 26
thumb

Untuk memanfaatkan turunnya air hujan yang sebentar lagi datang, puluhan pejabat di lingkungan Pemkab Sidoarjo, Rabu (28/10) mendapatkan suntikan pengetahuan baru dalam sebuah seminar sehari. Cara itu adalah penerapan metode memanen air hujan. Kendati dinilai sebagai pengetahuan lama, tapi hal tersebut masih dipandang efisien dan penting untuk diterapkan pada saat ini. “Jadi ini menjadi pengetahuan kita bersama, sebab kita tidak ingin nantinya terjadi krisis air dan memberikan warisan pada anak cucu kita yang sangat parah terhadap kondisi lingkungan kita,” kata Wakil Bupati Sidoarjo Saiful Ilah SH saat membuka seminar sehari bertajuk memanen air hujan yang diselenggarakan oleh Bagian Administrasi Pembangunan Setda Sidoarjo di Sun Hotel Sidoarjo. Wabup Saiful Ilah menegaskan, pemberian pengetahuan tentang cara memanen air hujan di lingkungan pejabat Sidoarjo tersebut dipandang cukup penting. Selain untuk bahan pengetahuan mereka, cara tersebut juga dinilai sangat efisien sebagai target antara penyebaran pengetahuan tersebut kepada masyarakat. “Kita mencoba untuk mencari solusi yang tepat untuk mengurangi dampak negatif terhadap apa yang akan terjadi,” jelasnya. Masih kata Wabup Saiful, sebenarnya konsep memanen air hujan tersebut sudah diterapkan oleh orang-orang terdahulu. Mereka memanfaatkan turunnya air hujan sebagai kebutuhan hidup mereka. Namun seiring perjalanan waktu cara itu, sebut Wabup Saiful jarang digunakan. “Dewasa ini metode tersebut banyak dibicarakan. Salah satu metode yang popular belakangan ini adalah metode biopori,” jelasnya. Ada beberapa manfaat yang dihasilkan lewat metode biopori. Pertama, sebut Wabup Saiful, memiliki manfaat untuk mempercepat peresapan air hujan, kedua, menyuburkan tanah, ketiga, mengurangi volume timbunan sampah, keempat, mengurangi endemic serta kelima, mampu meningkatkan kelembaban tanah. “Harapan saya, dengan mengimplementasikan teknologi ini masyarakat dapat secara mandiri menjaga kelestarian sirkulasi air alami,” ujarnya. Pada kesmepatan itu, ia juga berharap agar seminar sehari ini menjadi gerakan awal untuk membangun kepedulian bersama terhadap cadangan air tanah. Selanjutnya, gerakan tersebut diharapkan bisa menjadi wahana untuk mendidik masyarakat Sidoarjo terhadap kondisi lingkungan mereka. “Khususnya kepada para generasi muda Sidoarjo, agar senantiasa peduli akan kelestarian lingkungan untuk kelangsungan hidup dimasa mendatang,” urai Wabup Saiful. Untuk memberikan pemahaman terhadap pengetahuan tersebut, Direktur Magister Sistem teknik Fakultas Teknik UGM Yogyakarta Dr. Ing. Ir. Agus Maryono menyajikan materi tersebut. Ia berharap lewat metode tersebut, masyarakat semakin memahami akan pentingnya pemanfaatan air hujan bagi lingkungan dan manusia. Ada duabelas metode memanen air hujan yang disampaikan, yakni diantaranya adalah Kolam Pengumpulan Air hujan (PAH), sumur resapan, parit resapan, areal peresapan air hujan, tanggul pekarangan, pagar pekarangan, lubang galian tanah (jogangan), modifikasi lansekap, penetapan daerah konservasi air tanah, kolam konservasi air hujan (kolam tampungan) serta revitalisasi danau, telaga, situ. “Masalah utama dalam memanen air hujan ini adalah bagaimana semangat gerakan memanen air hujan ini dapat sampai di masyarakat luas. Sehingga kegiatan ini semakin semarak,” kata Agus Maryono

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait