Kamis, 28 Maret 2024

GUBERNUR; DONGKRAK EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PERTANIAN

Diunggah pada : 27 Oktober 2009 12:44:18 1
thumb

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo kembali memberikan berbagai bantuan melalui program pro rakyat. Bantuan tersebut untuk mendongkrak perekonomian rakyat, khususnya pada bidang pendidikan, kesehatan dan peningkatan ekonomi, khususnya di sektor pertanian. Gubernur saat penyerahan bantuan yang dipusatkan di Kabupaten Ngawi, Senin (26/10) mengatakan, pemberian bantuan baik dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk program pembangunan ini diberikan sebagai wujud dari Pemprov Jatim yang ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat. “Inilah yang kami sebut dengan APBD untuk rakyat,” tutur Soekarwo.Soekarwo menambahkan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum, maka harus meningkatkan pendapatan di sektor pertanian. Untuk itu, gubernur berharap agar para petani jangan menjual padi dalam bentuk padi kering panen, karena hasilnya relatif lebih rendah. Sebab kalau menjual dalam bentuk padi kering panen, harganya hanya Rp 2.400/kg. Tapi kalau gabah kering harganya meningkat menjadi Rp 3.000/kg. Dan jika dijual dalam bentuk gabah kering giling harganya menjadi Rp 5.600/kg. Sementara itu, dalam sambang desa di Ngawi ini, gubernur juga mengunjungi pabrik pengolahan beras Padi Unggul Indonesia (PUI). Pabrik ini hingga saat ini masih dalam proses pembangunan di atas lahan yang cukup luas. Pabrik ini akan dilengkapi dengan berbagai peralatan canggih, sehingga bisa mengolah padi mulai dari pengeringan, pengolahan hingga pengemasan. Diharapkan pabrik ini sudah bisa melakukan produksi pada tahun 2010 mendatang. Dengan adanya pabrik ini, dipastikan dapat meningkatkan nilai tukar petani (NTP), sehingga kesejahteraan petani meningkat. Gubernur Soekarwo mengatakan, dengan dibangunnya pabrik ini dapat meningkatkan nilai tukar petani. Sebab pabrik padi ini membeli padi dari petani dengan harga sesuai dengan ketentuan pemerintah. “Jadi petani tidak akan dipermainkan oleh tengkulak,” tegasnya Bupati Ngawi, H Harsono menambahkan, Pabrik PUI ini diperkirakan mampu mengolah sekitar 600 ribu ton gabah kering sawah per tahun. Padahal, rata-rata hasil pertanian padi di Ngawi sekitar 500 ribu ton per tahun. “Dengan demikian, pabrik ini juga bisa menampung padi dari kabupaten di sekitar Ngawi,” tambahnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait