Rabu, 24 April 2024

MANFAATKAN KONFERENSI INTERNASIONAL SEBAGAI AJANG PERBAIKAN

Diunggah pada : 26 Oktober 2009 13:18:44 2
thumb

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat menilai sistem transportasi di Indonesia masih sepenuhnya belum maksimal. Akibatnya, angka kecelakaan masih sering terjadi, khususnya yang dialami kendaraan roda dua atau sepeda motor. Untuk itu, melalui konferensi tingkat inrternasional ini hendaknya dimanfaatkan sebagai ajang untuk memperbaiki sistem transportasi di Indonesia.“Kita harus bisa memanfaatkan MTI di Surabaya, 16-19 November mendatang untuk menata kembali sistem transportasi di Indonesia menjadi lebih baik," kata Sekjen MTI, Prof Dr Danang Parikesit dikonfirmasi di Surabaya, Senin (26/10). Menurut rencana, konferensi ini akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Konferensi negara dari Asia, Eropa dan Amerika berjumlah sekitar 22 negara antara lain Cina, Mongolia, Jepang, Korea, Hongkong, India, Indonesia, Australia, Pakistan, Bangladesh, Amerika dan beberapa negara dari Eropa. "Kita berharap jumlah negara yang mengikuti konferensi bisa bertambah," ujarnya.Danang bersyukur pada tahun ini Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah konferensi transportasi internasional. Karena, jarang sekali ada negara yang bersedia menjadi tuan rumah. Oleh karena itu, dia berharap Indonesia dapat memanfaatkan momen tersebut untuk memperoleh solusi perbaikan sistem transportasi. Nantinya, MTI akan mengusung dua agenda penting agar menjadi salah satu pembahasan dalam konferensi. Agenda pertama, yaitu menata sistem transportasi di Indonesia agar semakin nyaman dan aman. Karena selama ini, penataan sistem transportasi di Indonesia kurang maksimal.Menurutnya, kurang maksimalnya itu mengakibatkan masih sering dijumpai kecelakaan lalulintas. "Ini menjadi tantangan besar bagi pemerintahan yang baru. Kalau masalah transportasi tak segera ditata dengan baik, maka akan menjadi persoalan di masa mendatang," katanya.Sedangkan, agenda kedua, terkait keberadaan sepeda motor yang semakin tumbuh subur di Indonesia. Kondisi ini tentunya harus dicarikan solusi atau jalan keluar, agar keberadaan sepeda motor di jalanan tidak menimbulkan kemacetan dan kecelakaan."Tahun ini pertumbuhan sepeda motor di Indonesia paling tinggi yang kemudian berimbas pada angka kecelakaan. Semakin bertambah banyak jumlah sepeda motor, maka akan bertambah angka kecelakaan, kalau sistem transportasi tidak ditata dengan baik," paparnya.Kondisi ini, kata Danang, tak hanya terjadi di Indonesia. Beberapa negara yang memiliki pertumbuhan sepeda motor mengalami masalah serupa. Seperti, Cina, Taiwan dan India."Kita berharap dalam konferensi ini dapat melahirkan sebuah solusi bersama untuk mengendalikan tingkat kecelakaan. Kita ingin belajar dari negara-negara yang sudah mampu menata sistem transportasinya,” paparnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait