ATLETIK JATIM TARGETKAN JUARA UMUM POPNAS X/2009

Tim atletik Jawa Timur mengusung target gelar juara umum pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) X/2009 di Yogyakarta, 29 Oktober-11 Nopember. Pelatih Atletik Pelajar Jawa Timur, Drs Riswanto di Surabaya, Selasa (20/10) mengatakan, optimistis untuk merealisasikan gelar juara umum bagi tim atletik pelajar Jawa Timur sangat terbuka, meskipun harus bersaing ketat dengan para pelari dari NTB yang selama ini mampu menjadi pesaing berat anak didiknya dilevel kejuaraan nasional (kejurnas) Junior dan Remaja 2009 yang telah dilaksanakan di Jakarta, 27-30 Mei. Perlu diketahui, kekuatan pelari Jawa Timur yang akan diterjunkan pada pesta olahraga pelajar tingkat nasional ini akan didukung 30 pelari. Kemampuan potensi para pelari yang akan diusung Jatim pada ajang POPNAS tahun ini bermaterikan 90 persen mantan atlet kejurnas junior dan remaja 2009 kemarin. Apalagi kemampuan maupun prestasi yang ditunjukkan anak-anak sudah teruji di kejurnas yang mampu merebut gelar juara umum dengan menyumbangkan 17 medali emas, 8 perak, dan 5 perunggu, buat kontingen atletik Jatim. Sehingga dengan motivasi mental juara yang mereka miliki tersebut diharapkan Atjong Tio D dan kawan-kawan mampu menjadi yang terbaik.Riswanto mengatakan, peluang untuk menjadi juara umum setidaknya harus mampu mengoleksi sekitar 8 hingga 10 medali emas dengan catatan perolehan jumlah medali harus tersebar dan tidak didominasi oleh satu daerah. Estimasi perolehan jumlah medali yang akan disumbangkan kontingen Jatim untuk di cabang olahraga (cabor) atletik POPNAS dapat diprediksikan mampu disumbangkan dari pelari Atjong Tio D yang dipersiapkan tampil mengikuti lomba di nomor 1.500 m dan 5.000 m, Adi Yuda (800 m), Sulastri (400 m), Abriela Iriana (400 m gawang), Nena Achidya Y (lompat tinggi putri) estafet 4x100 m putra/putri, estafet 4x400 m putra/putri, dan lompat tinggi.Kekuatan para atlet jelasnya sudah mumpuni untuk merealisasikan target gelar juara umum untuk cabor atletik Jatim. Sehingga tinggal menunggu perjuangan serta didukung dengan mental juara masing-masing atlet saja yang bisa menentukan dilintasan lari nantinya.Apakah mereka mampu menjadi yang terbaik apa malah sebaliknya mereka tercecer prestasinya. Sebab terkadang atlet yang diunggulkan malah menjadi jeblok dan kalah dengan atlet non unggulan. Untuk itu, tidak menutup kemungkinan diharapkan bagi anak didiknya yang tidak unggulkan masih mempunyai peluang yang sama dalam merebut medali, sebab mereka yang tidak dijagokan sewaktu-waktu tampil menjadi rival dan batu sandungan bagi sang jawara. Untuk itu, direncanakan lomba akan berlangsung 6-8 Nopember mendatang, sehingga para atlet akan masuk asrama pada Kamis (29/10). Sedangkan rombongan kontingen cabor atletik akan berangkat ke Yogyakarta pada Sabtu (31/10).