Sabtu, 20 April 2024

PERANCIS SIAP KEMBANGKAN SDM DAN EKONOMI JATIM

Diunggah pada : 14 Oktober 2009 14:45:44 10
thumb

Negara Perancis melalui Kedutaan Besarnya di Indonesia menjalin kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jatim dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembangunan ekonomi di Jatim.Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekdaprov Jatim, Choirul Djaelani dalam sambutannya pada acara Signing Ceremony of Economic Development and Business Agreement, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (14/10) mengatakan, dalam pelaksanaan pembangunan yang dilakukan masing-masing kabupaten/kota, khususnya dalam penyediaan pelayanan kepada masyarakat, pemanfaatan sumber daya alam yang digunakan tidak akan menjadi efisien dan tidak optimal bila tidak didukung oleh infrastruktur dan fasilitas yang memadai dan terpadu, baik antar tingkat pemerintah maupun antar pemerintah dan swasta. Sementara itu, dalam pemanfaatan potensi alam untuk diolah menjadi komoditi, hendaknya dapat diatur secara regional dengan memperhatikan seluruh aspek sosial ekonomi masyarakat, sehingga pada saat memasuki pasar, produk-produknya diharapkan bisa saling mengisi dan saling mendukung. Dia menjelaskan, dengan adanya rencana pembangunan Barrage Dam (bendung bergerak) yang akan dibangun oleh pemerintah pusat melalui Departemen Pekerjaan Umum di daerah Sembayat-Gresik, diharapkan aliran air Bengawan Solo dapat dikendalikan sehingga kerugian akibat banjir yang selalu terjadi pada musim hujan dan kekeringan di musim kemarau dapat dikurangi. Dengan adanya cadangan air dan bendung gerak ini justru dapat dimanfaatkan, baik sebagai bahan baku air minum, irigasi, maupun kebutuhan industri sehingga hal ini akan mengubah pola pembangunan regional di daerah utara Jatim. Penandatangan kerjasama antara Pemprov Jatim dengan kedutaan besar Perancis di Jakarta ini dalam rangka pengembangan dari naskah “Techcal Agreement’ yang sebelumnya sudah ditandatangani oleh Gubernur Jatim dan Duta Besar Perancis untuk Indonesia pada tanggal 27 November 2007. Lebih lanjut Choirul menuturkan, semula pengembangan difokuskan pada kapasitas SDM aparatur pemerintahan di Provinsi Jatim. Sementara dalam agreement ini dikembangkan pula untuk kerjasama bidang pembangunan ekonomi. ”Agar kerjasama ini lebih nyata dan memberikan manfaat, maka salah satu pilot projectnya adalah untuk pembangunan infrastruktur dan urban management di Gresik,” katanya. Selanjutnya, untuk peningkatan ekonomi masyarakat akan dilakukan kerjasama bisnis yang akan dikembangkan antara PT Polowijo Gosari dengan Shid Group dan Spinindo Group dalam pembangunan kawasan industri serta antara PT Polowijo Gosari dengan Lhoist-Belgia dalam pengembangan dolomit. Selain itu, PT Polowijo Gosari akan mengembangkan pula produksi hortikultur, khsususnya buah mangga yang sementara ini sudah dikerjasamakan dengan Thailand untuk lebih diperluas jenis komoditinya serta melibatkan masyarakat sekitar, sehingga dapat mendongkrak ekonomi masyarakat yang selama ini masih rendah. Choirul menuturkan, naskah kerjasama yang ditandatangani, Pertama, Technical Agreemant antara Gubernur Jatim dengan Duta Besar Perancis untuk Indonesia tentang peningkatan kemampuan SDM dan pengembangan ekonomi. Kedua, MoU antara Sahid Group dengan PT Polowijo Gosari tentang Pengembangan Industri. Ketiga, MoU antara PT Polowijo Gosari dengan Lhoist-Belgia tentang pengembangan industri dengan bahan baku dolomit yang diproses dengan teknologi tinggi. Agar seluruh naskah kerjasama dan rencana pembangunan ini dapat dilaksanakan dengan baik serta memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, maka perlu adanya dukungan baik dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota antara lain dalam penyediaan infrastruktur air bersih listrik, akses jalan, pelabuhan, serta kemudahan perijinan.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait