Kamis, 25 April 2024

[i]Adipura 2009-2010[/i] JELANG P1 BLH BERI PEMBINAAN PADA KAB/KOTA

Diunggah pada : 12 Oktober 2009 14:23:34 0
thumb

Proses penilaian Adipura pertama (P1) pada kab/kota se-Jatim pada periode 2009/2010 ini segera digelar pada November mendatang. Namun, untuk lebih mempersiapkan kab/kota se-Jatim menjelang dilakukannya P1, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim akan menggelar rapat pembinaan, besok (Selasa, 13/10) di Arboretum, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hidup BLH Jatim, Drajat Irawan saat dikonfirmasi di kantornya, Senin (12/10) menjelaskan, sebelumnya BLH telah melakukan pleno persiapan Adipura pada Agustus lalu. Sehingga, melalui rapat pembinaan esok nanti akan lebih ditekankan pada pembahasan dan evaluasi hasil pleno.Ia menuturkan, bagi kab/kota yang sudah mendapatkan akan difokuskan pada upaya mempertahankan. Sedangkan, bagi yang belum atau sebelumnya mendapatkan penghargaan tapi pada tahun ini gagal, akan lebih diintensifkan pembinaanya.Menurutnya, proses pembinaan yang perlu ditekankan yakni pada faktor komitmen, koordinasi, mobilisasi, dan kontinuitas dalam melakukan pembersihan lingkungan di kab/kota. Adapun kelemahan kab/kota dalam mengupayakan persiapan penilaian Adipura, celahnya ada pada proses pengolahan sampah dari pembuangan di TPA, dampak lingkungan, teknologi pencemaran, dan kelembagaan.Dalam proses P1 nanti, rencananya BLH Jatim akan mengirimkan lima tim yang akan bertugas menilai tiap kab/kota sesuai dengan kriteria penilaian yang telah ditentukan. Sedangkan waktu pelaksanaan P1 yang pasti akan dilakukan pada November. Namun, tepatnya sangat dirahasiakan. Pasalnya, proses P1 dilakukan secara diam-diam tanpa diketahui oleh pemerintah kab/kota yang dituju agar tidak ada rekayasa persiapan pra penilaian.Untuk parameter penilaian Adipura, menurutnya ada banyak hal yang benar-benar harus diperhatikan. Misalnya, dari tata ruang terbuka hijau seperti taman kota, jumlah pohon, tinggi hingga kerapatan jarak antar pohon.Selain itu, penilaian juga dilakukan pada perairan terbuka, sekolah, pasar, tempat pembuangan akhir (TPA), puskesmas atau rumah sakit, dan perkantoran. “Yang paling sederhana, yakni pada usaha pemilahan sampah basah dan kering dengan bak sampah yang berbeda serta jarak antara tempat sampah juga memiliki nilai yang cukup signifikan,” ungkapnya.Ia menuturkan, pada prinsipnya penilaian Adipura dilakukan dua kali, yakni P1 dan P2. Dari hasil proses P1 yang telah diumumkan, nantinya tiap daerah dapat kembali melakukan perbaikan jika dirasa masih perlu agar saat memasuki P2 dapat memperoleh perbaikan nilai yang signifikan.“Rata-rata kegagalan pada tahun 2008-2009 di Jatim cenderung pada P1. Mungkin, upaya pelestarian lingkungan di kab/kota harus benar-benar dilakukan secara intensif dengan melibatkan berbagai pihak, tidak hanya pemkb/pemkot, namun juga seluruh SKPD di kab/kota,” ungkapnya.Seperti diketahui, terdapat 13 kab/kota di Jatim yang belum mendapatkan penghargaan dan yang sudah tapi pada tahun ini gagal mendapatkan kembali. Ketigabelas kab/kota, antara lain Jember, Banyuwangi, Kediri, Kota Batu, Situbondo, Pasuruan, Sampang, Pamekasan, Kota Pasuruan, Ngawi, Bondowoso, Malang, dan Trenggalek. Namun, pada hari ini yang tidak hadir dari Situbondo.Sementara yang telah memperoleh Adipura 2008/2009, sebanyak 25 kab/kota telah mendapatkan penghargaan atau anugerah Adipura dan satu daerah yang mendapatkan piagam Adipura. Daerah yang mendapat anugerah, yakni Lumajang, Jombang, Lamongan, Gresik, Tulungagung, Tuban, Magetan, Madiun, Blitar, Probolinggo, Sumenep, Wlingi, Caruban, Pacitan, Kediri, Bangkalan, Ponorogo, Kraksaan, Sidoarjo, Surabaya, Nganjuk, Kota Malang, Bojonegoro, Mojokerto dan Mojosari. Untuk yang piagam diberikan pada Kecamatan Kepanjen.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait