Kamis, 25 April 2024

PERHUTANI PASTIKAN KEBAKARAN LAWU TELAH PADAM

Diunggah pada : 2 Oktober 2009 15:06:30 29
thumb

Kebakaran di hutan lereng Gunung Lawu yang telah terbakar sejak Sabtu (26/9) malam, tepatnya di Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu, kini dipastikan telah padam. Ini dipastikan oleh Direktur Utama Perum Perhutani Upik Rosalina Wasrin saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Jumat (2/10).Menurut Upik, kebakaran yang telah menghanguskan lebih dari 1.300 hektare lahan di kawasan Lawu tersebut telah ditinjaunya kemarin sudah benar-benar padam. “Kemarin sore saya pantau langsung ke lapangan, pemadaman telah selesai dilakukan sejak Kamis dini hari pukul 02.00 WIB,” tuturnya.Sampai dengan saat ini, besar kerugian atas kebakaran tersebut belum dapat dipastikan olehnya. Ia menuturkan, kerugian bukan pada bentuk kayu yang dimiliki perhutani. Pasalnya di wilayah Lawu termasuk hutan lindung, sehingga kerugian secara langsung lebih pada kerusakan lingkungan. ”Kerugian bisa juga ilihat dari berapa fungsi lingkungan yang hilang akibat terbakar,” tuturnya.Semantara itu hingga saat ini pihak kepolisan dan perhutani masih belum menenukan penyebab kebakaran hutan yang telah menghanguskan hutan di Kec Ngawi tersebut. Dari data yang ada hutan ini juga pernah mengalami kebakaran hebat pada tanggal 2002 dengan melibas 1.000 hektar areal hutan.Saat dikonfirmasi akibat penyebab kebakaran, ia menegaskan bahwa penyebabnya merupakan akibat aktivitas manusia. Namun, ia tidak menyetujui jika dikarenakan human eror. ”Yang pasti saat ini tengah dalam proses penyidikan dari Polri. Jika hasilnya telah ada maka dapat dipastikan. Saat ini biar diproses dulu,” bebernya. Sejauh ini dugaan kebakaran terdapat tiga opsi, yakni karena balon udara, pemburu, atau puntung rokok yang dibuang seperti yang dituturkan oleh Gubernur Jatim, Dr H Sukarwo.Kebakaran hebat yang juga melanda wilayah Kabupaten Ngawi tersebut memang padam. Dari data yang diperoleh dari KPH Lawu Ds sedikitnya 1.370 hektar hutan produktif dan tidak produktif telah habis dilibas api.Proses pemadaman tersebut selain karena usaha keras perhutani dengan dibantu masyarakat juga kerana hujan yang sudah turun di Gunung Lawu sejak kemarin malam. Dalam usaha pemadaman tersebut pihak perhutani menggunakan jetshooter serta gepyok dalam pemadaman kebakaran hutan.Ia menambahkan, kini yang paling mengkhawatirkan pasca kebakaran, yakni adanya gangguan sistem hidrologi. ”Jika itu sampai terjadi, maka sangat dikhawatirkan dapat terjadi kerusakan ekosistem hutan dan dapat mengakibatkan bencana, seperti longsor. Dan itu dapat mengancam warga di sekitar Lawu,” kata Upik.Untuk itu, pihaknya pada November dan Desember mendatang akan segera melakukan rehabilitasi dan konservasi hutan lindung di Jatim. ”Ini menjadi prioritas yang harus dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan lindung dengan menanam kembali pohon, seperti kopi, kina, cengkeh,” tambahnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait