Sabtu, 20 April 2024

UNAIR GANDENG RS DR SOETOMO SEBAGAI RS PENDIDIKAN

Diunggah pada : 2 Oktober 2009 15:04:50 386
thumb

Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggandeng RS dr Soetomo menjadi rumah sakit pendidikan utama bagi Unair. Karena itu, RS Pendidikan yang segera berdiri di Kampus C Unair juga akan berstatus sebagai rumah sakit pendidikan utama bagi perguruan tinggi negeri pimpinan (rektor) Prof Dr Fasich, Apt tersebut.Wakil Rektor III Unair, Prof Soetjipto dr MS PhD, di Surabaya, Jumat (2/10) mengatakan, universitas _ias memiliki dua rumah sakit pendidikan utama. Selain itu, RS Pendidikan Unair yang pembangunannya sudah mencapai delapan lantai juga akan menyandang status rumah sakit pendidikan utama dan mencetak dokter umum dan spesialis.Ia menjelaskan, pembangunan ini dilakukan karena Departemen Pendidikan Nasional mengharuskan universitas yang memiliki Fakultas Kedokteran untuk memiliki RS sendiri. Karena itu, dana pembangunan berasal dari Depdiknas, bukan Departemen Kesehatan. “Selain Unair, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran dan Universitas Gadjah Mada juga sedang melakukan pembangunan rumah sakit pendidikan,” ujarnya“Memang harus ada perizinan seperti itu, kami akan menyerahkan semuanya ke Depdiknas agar diselesaikan antar penentu kebijakan. Yang jelas, RS Pendidikan Unair nantinya berfungsi sebagai teaching hospital,” ujarnya.Meski demikian, diakui Soetjipto, Unair belum bisa lepas dari RSUD dr Soetomo. Bagaimana pun juga, rumah sakit pemerintah pimpinan Dr dr Slamet Riyadi Yuwono DTM&H, MARS itu menjadi rumah sakit rujukan utama di wilayah Indonesia Timur. Kasus yang ditangani jauh lebih banyak dan beragam.“Karena itulah kami tetap menjadikan RSUD dr Soetomo sebagai rumah sakit pendidikan utama dan tidak bisa kami lepas begitu saja,” ujarnya.Melalui kerja sama itu, dia menilai kedua belah pihak sama-sama diuntungkan. Mahasiswa yang praktik di RSUD dr Soetomo bisa menimba ilmu sebanyak-banyaknya, sementara itu dokter muda maupun calon dokter spesialis yang berpraktik di sana juga bisa membantu memberi layanan kepada pasien.Ia mengharapkan RS Pendidikan Unair kerjasama dengan RSUD dr Soetomo dalam memberikan layanan kesehatan. Selain itu sebagai rumah sakit pendidikan, RS milik Unair juga membuka layanan kesehatan untuk umum. “Kami juga membutuhkan tenaga dokter yang dimiliki RSUD dr Soetomo. Untungnya sebagian besar dokter di RSUD dr Soetomo juga mengajar di FK Unair,” ujarnya.RS Pendidikan Unair tidak hanya didominasi Fakultas Kedokteran. Fakultas-fakultas lain di bawah sayap Unair juga bisa memanfaatkannya untuk keperluan pendidikan. Seperti Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Keperawatan. Bahkan fakultas dengan latar belakang ilmu sosial seperti Fakultas Ekonomi dan Fakultas Psikologi juga bisa memanfaatkannya.Saat ini proses pembangunan RS Pendidikan Unair mencapai 31 persen dengan rangka gedung sudah sampai delapan lantai. Rencananya, rumah sakit berkapasitas 280 tempat tidur ini dibangun setinggi delapan lantai dengan dilengkapi helipad di bagian atap. Rumah sakit juga dibuat menyambung dengan RS Pusat Tropis Infeksi di sebelahnya.Ia mengatakan, pembangunan fisik diproyeksikan selesai dalam waktu tiga bulan ke depan. “Pembangunan relatif cepat karena kami sudah punya lahan sendiri. Karena itu dana dari Depdiknas bukan untuk membeli lahan tapi langsung untuk membangun gedung,” ujarnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait