Jumat, 29 Maret 2024

HALAL BI HALAL, WUJUD PERSATUAN KESATUAN MENUJU KESEJAHTERAAN BERSAMA

Diunggah pada : 28 September 2009 0:09:54 26
thumb

Halal Bi Halal dan dzikir akbar digelar sebagai wujud menciptakan rasa perrsatuan dan kesatuan menuju kesejahteraan bersama rakyat Jawa Timur. Karena dengan persatuan dan kesatuan, akan menjadi tanda kerukunan umat manusia dan terciptanya rasa mandiri, makmur, dan sejahtera. Demikian dikatakan Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo saat menghadiri acara dzikir akbar dan halal bi halal yang digelar oleh Muspida Jatim bersama jajaran PNs, TNI, Polri, alim ulama, pemuda, dan masyarakat Jatim di Alun-Alun Jombang, Minggu (27/9) malam. Menurutnya, syarat menuju masyarakat yang adil dan makmur tidak ada kata lain kecuali harus dilandasi dengan adanya rasa memiliki bersama, persatuan dan kesatuan. Perjuangan melawan hawa nafsu akan lebih berhasil apabila dilakukan dengan rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi. Selain itu, pembangunan di Jawa Timur dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat lebih baik dapat terlaksana jika didasari dengan moral bangsa yang bagus. Jangan harap kesejahteraan rakyatanya terwujud, jika moral tidak dibangun dengan sungguh-sungguh. ”Karena itu, saya sangat bersyukur selama ramadhan hingga lebaran 2009, di Jawa Timur kondisinya khusyuk, aman, dan tenang. Hal ini sudah pasti akan membawa efek yang baik, yakni terciptanya moral yang bagus. Dengan adanya moral yang bagus, saya yakin tidak akan lagi maksiat dan dusta di antara kita,” ujarnya. Menurutnya, Kegiatan dzikir akbar dan halal bi halal yang ia gagas ini merupakan bagian dalam upaya menciptakan moral masyarakat menjadi lebih bagus. Selain itu, kegiatan yang direncanakan dilakukan secara berkeliling itu juga sebagai bagian dari janjinya untuk menampung aspirasi rakyat tentang bagaimana kesejahteraan di Jawa Timur dapat tercapai dengan baik sesuai kebijakan-kebijakan yang diambil. Hal itu dilakuan, karena pada hakekatnya fungsi pemerintah adalah sebagai pelayan masyarakat dan bukan dilayani oleh masyarakat. Dengan fungsinya itu, maka pemerintah harus mengerti apa keinginan dan kemauan rakyatnya. Dengan begitu, pemerintah akan mampu bekerja secara optimal dan masyarakat akan merasakan manfaat yang optimal pula. Pada kesempatan itu, Pakde Karwo juga menyampaikan permintaan maaf atas kinerja yang selama ini telah dilakukannya belum mampu memenuhi hajat orang banyak. Baginya, penataan program secara penuh baru dapat dilakukan pada tahun aggaran 2010. Pada 2009, dirinya melanjutkan program anggran sebelum dirinya menjadi gubernur. Namun demikian, dalam masa tujuh bulan kepemimpinan, dirinya telah memfokuskan diri pada beberapa program, yakni perbaikan 20.000 rumah kumuh bersama Kodam V Brawijaya serta memerangi penggunaan narkoba utamanya di lingkungan pondok pesantren bekerjasama dengan Polda Jatim. Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs H Saifullah Yusuf selaku Ketua Penyelenggara Dzikir Akbar dan Halal Bi Halal Muspida mengatakan, tujuan diselenggarakan dzikir akbar dan halal bi halal untuk mempererat tali silaturahmi antara pemerintah dan masyarakat sebagai kemitraan dalam melaksanakan pembangunan di Jawa Timur. Selain itu, dalam rangka untuk menyamakan persepsi terkait segala permasalahan yang mendera untuk dicari jalan penyelesaiannya, seperti masalah terorisme, narkoba, serta peningkatan disiplin dalam segala kehidupan bermasyarakat. Dengan temanya ”Peringatan Halal Bi Halal Dalam Rangka Peningkatan Kerukunan dan Kewaspadaan di Tengah-Tengah Masyarakat” mengandung arti bahwa seluruh rakyat Jawa Timur harus terus meningkatkan kerukunan antar sesama serta selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap segala ancaman dan hambatan yang ada di sekitar. Bupati Jombang, Drs H Suyanto mengatakan, halal bi halal digelar merupakan wujud bersama dalam rangka menciptakan keharmonisan dan kerukunan masyarakat Jawa Timur. Diharapkan dengan halal bi halal masyarakat Jawa Timur akan selalu tentram, banyak rejeki, aman, dan terhindar dari segala fitnah serta terhindar dari bahaya terorisme. ”Dengan kewaspadaan, kami yakin ke depan Jawa Timur akan aman dan tenang serta pembangunan dapat terus dilakukan demi kemakmuran dan kesejahteraan sebagaimana idaman seluruh rakyat Jawa Timur,” ujarnya. Kapolda Jatim, Irjen Pol Anton Bahrul Alam mengatakan, suatu negara atau daerah dapat dikatakan makmur jika didukung oleh pilar penting di dalamnya. Yakni, adanya imam/pemimpin yang adil, rakyat yang banyak berdoa, banyaknya orang mampu yang mau berderma, serta adanya ulama yang mau berdakwah untuk umatnya. Ide gagasan membuat dzikir akbar dan halal bi halal pejabat Muspida dengan rakyat ini merupakan kolaborasi kerjasama semua pihak dengan menggunakan dana secara swadaya dari Pemprov Jatim serta beberapa sponsor pendukung, seperti Bank Jatim, BRI, Telkom Divre V Jawa Timur, serta Gudang Garam. Selain Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, Dzikir Akbar dan halal bi halal yang dihadiri tak kurang dari 20.000 jamaah muslim yang tersebar di sekitar wilayah Pasuruan tersebut, juga dihadiri Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Ketua DPRD Jatim, Pangarmatim, Kajati Jawa Timur, serta pejabat SKPD Pemprov Jatim.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait