Kamis, 28 Maret 2024

MUDIK LEBARAN, GUBERNUR MINTA PRAKTIK CALO TIKET DAN COPET DITERTIBKAN

Diunggah pada : 18 September 2009 8:17:26 8
thumb

Jumlah penumpang pada angkutan pesawat, bis, kereta, dan kapal saat menjelang lebaran kerap meningkat. Untuk itu, dalam rangka memberikan raya aman dan nyaman bagi pemudik, Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo mengimbau agar praktik calo tiket dan copet yang kerap meresahkan pemudik agar dapat terus ditertibkan.Ini ditegaskannya saat melakukan inspeksi mendadak di Bandar Udara Juanda, Surabaya, Kamis (17/9). Menurutnya, pengawasan dan penertiban calo dan copet merupakan upaya yang wajib dilakukan oleh aparat keamanan, baik dari Polri dan TNI. ”Jika di Bandara, terminal, stasiun, dan pelabuhan sudah tidak ada lagi calo dan copet yang berkeliaran, ini menjadi indikasi pelayanan yang baik bagi masyarakat,” ungkapnya.Ia menuturkan, aparat penegak hukum jangan sampai tunduk pada ancaman dari pihak calo tiket. Pasalnya, di beberapa daerah praktik calo masih terus ada. Untuk itu, tindakan tegas harus dilakukan, karena ini negara yang tidak mungkin bisa dimainkan semaunya sendiri.Pada H-3 hari ini, dalam sidaknya di Juanda, ia juga meminta keamanan agar dapat lebih diperketat. Peningkatan jumlah penumpang menjelang lebaran ini juga cukup tinggi, sehingga harga tiket pun juga naik. ”Jangan sampai momen yang sudah membebani para penumpang atau pemudik ini diwarnai aksi dari calo dan copet,” tegasnya.Adapun upaya yang telah dilakukan dari pihak Juanda untuk menekan adanya praktik calo adalah dengan dua sitem, yakni pertama dengan melarang para calo berjualan tikaet hingga sampai di loby bandara dan kedua dengan pengecekan identitas bagi orang yang diduga sebagai calo. Dengan cara itu, kini masih belum ada keluhan dari penumpang atau laporan dari petugas akan adanya pratik calo di bandara.Selain itu, gubernur yang akrab disapa Pakdhe Karwo ini juga mengimbau agar pengamanan barang penumpang dapat ditingkatkan. ”Jangan sampai penumpang ada yang kehilangan barangnya, baik ponsel atau tas,” tuturnya. Jika terjadi penumpukan barang pada kargo, hendaknya petugas juga dapat lebih proaktif menginformasikan barang penumpang yang tertinggal secepatnya. Ini perlu dilakukan agar tidak ada komplain tentang adanya kehilangan lagi.Untuk proses pengamanan di Bandar Udara Juanda, petugas yang dikerahkan, yakni sebayak 113 personil dari angkasa pura, 197 personil outsourching, dan 122 personil TNI AL. Untuk jumlah penumpang menjelang lebaran pada H-4 mencapai 11.000 penumpang dan pada H-3 meningkat sekitar 15.000 penumpang. Diprediksi, kenaikan jumlah penumpang ini akan terus terjadi hingga H+4 mendatang.Dalam lawatan sidaknya, Pakdhe Karwo juga sempat memantau secara langsung kondisi penumpang di bandara, tepatnya di kedatangan dan keberangkatan domestik dan internasional. Pada tinjauannya itu, ia juga kerap bertanya pada para pemudik dan petugas di lokasi.Sempat pula ia menjelaskan, bahwa libur panjang lebaran ini dimanfaatkan bagi banyak warga Jatim untuk mudik lebaran di kampung halaman dan yang bagi non muslim juga melakukan liburan. ”Jadi ada yang lebaran dan liburan. Ini memicu kepadatan jumlah penumpang dan keamanan harus benar-benar disiagakan penuh agar lebih aman,” jelasnya. Usai melakukan sidak di Juanda, Pakdhe Karwo juga melanjutkan sidaknya di Terminal Bungurasih. Dalam sidaknya di Bungurasih, ia juga mengaskan kembali akan maraknya calo tiket dan copet. Untuk itu, pengamanan yang baik akan menjadi tolok ukur Standart Pelayanan Minimum (SPM). ”Jika SPM gagal atau tidak jalan, maka image petugas pasti akan habis,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait