Jumat, 19 April 2024

WAGUB MINTA PENANGGULANGAN AIDS DITANGANI SECARA SISTEMATIS

Diunggah pada : 7 September 2009 14:24:14 1
thumb

Wakil Gubernur Jatim, Drs H Syaifullah Yusuf meminta kepada Komisi Penaggulangan Aids (KPA) agar dalam penanggulangan Aids di Jawa Timur dapat ditangani secara terstruktur dan sistematis. “Saya berharap kepada KPA Jatim ke depan dalam menyusun program penanggulangan Aids agar dirumuskan dengan benar, baik secara struktural maupun sistematis. Ini menyangkut nama maupun alamat pengidap untuk mendapatkan penanganan intensif, baik secara medis, psikologis, spiritual, maupun cultural,” tegas Syaifullah Yusuf saat Pembukaan Workshop Komisi Penanggulangan Aids, Senin (7/9) di Gedung Binaloka Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya. Menurutnya, saat ini perkembangan penyakit Aids yang terjadi di Jatim sangat signifikan. Ini dibuktikan dengan data yang dimiliki KPA mulai 1989 sampai 2009, Jatim menempatin urutan ketiga dalam penyakit Aids sebesar 2.292 orang, 680 di antaranya meninggal dunia. Di mana dalam jumlah yang terbanyak mengidap penyakit rata-rata usia 25 tahun ke atas dan didominasi oleh ibu rumah tangga mencapai 26%. Dari jumlah tersebut, mayoritas pengidap tersebar di 20 kabupaten/kota di Jatim. Ada beberapa daerah yang harus diwaspadai, seperti Surabaya, Malang, Kota Pasuruan dan lain-lain. Meningkatnya Aids di Jatim dalam beberapa tahun ini disebabkan karena ada masalah global yang dihadapi masyarakat, seperti pengangguran, kemiskinan, dan masalah lain yang sedang dihadapi masyarakat Jatim. Maka itu, ia berharap dengan dilakukan koordinasi dan pertemuan ini diharapkan agar semua anggota KPA segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bagaimana cara mencegah dan menekan agar ke depan penyakit Aids di Jatim dapat menurun. Wagub juga berharap kepada KPA agar bisa merumuskan dan memiliki strategi dalam penanganan Aids dengan baik, meningkatkan kerjasama dengan antar sesama pokja yang ada di dalam organisasi KPA. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga swasta dan instasi pemerintahan baik yang ada di Jatim maupun dari daerah lain, agar ke depan masyarakat bisa dilibatkan secara langsung dalam penanganan dan penanggulangan penyakit Aids. ”Saya minta kepada anggota KPA agar segera melakukan kerjasama dengan lembaga dan instasi agar ke depannya masyarakat dapat langsung ikut terjun langsung dalam penganggulangan dan pencegahan penyakit Aids,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait