Kamis, 25 April 2024

JELANG LEBARAN, POLDA GELAR OPERASI PEKAT

Diunggah pada : 6 September 2009 20:41:50 22
thumb

Menjelang arus mudik lebaran 2009, Jajaran Satuan Tindak pidana (Satpidum) Polda Jatim terus menggelar beberapa operasi pekat (penyakit masyarakat) terhadap para preman yang meresahkan masyarakat di tempat umum di beberapa titik seperti stasiun dan terminal bus kemarin malam. Kasat Pidum Ditreskrim Polda Jatim AKBP Anton Wibowo dikonfirmasi Minggu (6/9) mengatakan operasi yang digelar gabungan anggota Satuan Pidana Umum (Sat Pidum) Ditreskrim Polda Jatim yang tujuan razia kali ini merupakan upaya polisi mengurangi potensi kriminalitas di tempat-tempat umum, dimana sasarannya para pengamen dan calo tiket kereta api maupun bus yaitu di stasiun Gubeng, Wonokromo dan terminal bus Bungurasih. "Ini dilakukan secara bertahap hingga arus mudik mendatang," ujarnyamenurutnya dia, masih cukup banyak kawasan rawan preman yang belum dirazia. "Kami tidak ingin tindak kriminal naik saat mudik,"imbuhyaIa juga menambahkan operasi tersebut akan terus dilakukan jajarannya, agar masyarakat merasa nyaman saat mudik maubun balik. "Kalau ada calo yang tertangkap tangan akan kita periksa dan bisa saja dijerat tindak pidana. Kalau mereka tidak tertangkap tangan akan kita minta keterangan dan akan kita bina," tuturnyaTidak hanya, para calo saja yang menjadi sasaran polisi. Para pengamen yang biasa mangkal di terminal bus juga diamankan. "Mereka kita akan bina dan kita imbau, agar tidak melakukan pemerasan atau menganggu perasaan penumpang. Agar penumpang nanti benar-benar merasa nyaman," jelasnya.Di mana razia yang dilakukan beberapa kali, jajaran polda di empat titik berhasil menjaring para pengamen yang diduga calo, ”polisi cepek” sebanyak 72 orang. Bahkan dari 72 orang yang terjaring itu, diantaranya 17 orang yang sedang pesta miras di sekitar Stasiun Wonokromo.Dimana dalam berita sebelumnya Polda menyiapkan 13.814 personel yang akan disiapkan. Termasuk untuk keperluan Operasi Ketupat Semeru yang akan dimulai pada H-7 lebaran nanti dan total ada 313 pos yang disiapkan. Dari jumlah itu, 62 pos merupakan Pos Pengamanan Terpadu yang berisi gabungan personel dari berbagai instansi terkait. ”Sedangkan 250 pos merupakan pos pengamanan Polri,” katanyaUntuk mengamankan titik kerawanan tiga target tersebut hampir sama dengan tahun 2008. Di antaranya, jalur-jalur mudik dan titik-titik keramaian seperti terminal, stasiun, bandara, pelabuhan, tempat-tempat rekreasi, pemukiman penduduk, serta pengurangan tingkat kejadian kriminalitas selama lebaran.(pca)Kawal Pemudik MotorMenjelang lebaran arus mudik yang di perkirakan terjadi pada H- 5 dan H- 2. Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur siap melakukan pengawalan secara estafet kepada para pemudik yang menggunakan sepeda motor pada H- 5 atau H-2."Pemudik dengan motor diprediksi meningkat 10-15 persen dibanding tahun lalu yang secara nasional mencapai 2,5 juta," kata Kepala Biro Operasi Polda Jatim Kombes Pol A Madjid Tawil saat di konfirmasi melalui telepon minggu (6/9) .Menurutnya, kecelakaan pemudik dengan motor juga cukup tinggi, karena itu polisi akan tetap melakukan pengawalan estafet. "Karena itu, polisi juga akan menjatuhkan tilang bagi pemudik dengan motor yang membawa barang dengan lebih dari dua penumpang, terutama biasanya di jalur Surabaya-Banyuwangi," katanya.Di Jatim, kecelakaan lalu lintas saat mudik lebaran didominasi kendaraan roda dua, yakni 384 kecelakaan pada tahun 2007 dan 231 kecelakaan pada tahun 2008. "Pengawalan juga akan dilakukan polisi untuk mudik bersama yang dilaksanakan sejumlah perusahaan swasta dan instansi pemerintah, namun pengawalan mudik bersama harus ada permintaan," katanya.Selama arus mudik, Polda Jatim menggelar Operasi Ketupat Semeru 2009 yang melibatkan 13.814 polisi se-Jatim. Pengamanan dilakukan selama 16 hari pada H-7, H1, H2, hingga H+2 (14-29 September). "Kami tidak mempunyai target muluk-muluk dalam operasi kali ini, tapi bagaimana kemacetan dapat diurai, kecelakaan berkurang dibanding tahun lalu, pelanggaran pengendara motor berkurang, dan kriminalitas dapat ditekan angkanya," katanya.Kawasan rawan kemacetan antara lain kawasan lumpur Sidoarjo, Sukodadi-Lamongan KM 55, Babat-Tuban KM 65, Duduk Sampean-Lamongan, pintu masuk Jembatan Suramadu, bundaran Waru, simpang Beji (Pasuruan), Japanan (Pasuruan), Singosari (Malang), Mojoagung (Jombang), dan sebagainya.Untuk kawasan rawan kecelakaan antara lain Widang-Tuban, Bulu-Tuban, Geneng-Jenu-Tuban, Jl Babat-Lamongan, By Pass Mojokerto, Saradan-Madiun, Kedunggalar-Ngawi, Paciran-Gresik, Tanggul-Jember, Trosobo-Krian, kawasan lumpur-Sidoarjo, dan sebagainya.Sementara kawasan rawan kriminalitas antara lain pantura (pantai utara) mulai dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, hingga Banyuwangi, wilayah Madiun, wilayah Surabaya-Sidoarjo-Gresik, dan sebagainya. "Kami akan fokus pada kawasan pantura, Jembatan Suramadu, dan lumpur di Porong, Sidoarjo dengan prediksi puncak kepadatan pada H-2 dan H+3," katanyaMaka itu ia mengimbau kepada semua pemudik yang akan pulang untuk mengecek lebih dahulu semua kelengkapan kendaraannya mulai dari surat hingga mesin kendaraannya, dan yang berikutnya saya berharap kepada semua pengguna jalan agar selalu mematuhi peraturan yang berlaku di jalan raya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait