Rabu, 24 April 2024

BALITBANG TAMBAH SUMUR BOR DI LOKASI PENELITIAN ATBK

Diunggah pada : 4 September 2009 11:12:58 7
thumb

Penelitian dan pengembangan (litbang) Agribisnis Terpadu Berbasis Kawasan (ATBK) yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Jatim di Desa Kurung, Kecamatan Kejayan Kab Pasuruan terus dilakukan. Untuk pengembangannya, rencananya pada akhir 2009, Balitbang akan membuat sumur bor untuk pengairan di lokasi ATBK dengan menggunakan dana PAK.Kepala Bidang Teknologi dan SDA Balitbang Jatim, Sunarto saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis (3/9) sore menjelaskan, penambahan sumur bor tersebut untuk menunjang litbang ATBK. Pasalnya, lokasi yang digunakan memiliki tekstur tanah yang kering, sehingga perlu pengairan yang lebih banyak.”Dari potensi tanah untuk pertanian di Desa Kurung memang sudah cukup baik. Namun, kendala yang kerap terjadi di Desa Kurung adalah faktor pengairan irigasi tidak lagi dapat dilakukan atau sudah mati, sehingga untuk area pertanian menjadi kurang,” ungkapnya.Untuk itu, melalui litbang ATBK ini, sektor pertanian dapat kembali dikembangkan dengan bantuan tambahan sumur bor. Saat ini untuk sumur bor telah banyak digali. Dari sumur yang digali, rata-rata dapat mengalirkan air tanah tanpa menggunakan pompa air, karena kedalaman pengeboran dilakukan mencapai kedalaman 120-180 meter. ”Pada akhir 2009, pengeboran akan dilakukan untuk penambahan sumber pengairan. Jika nantinya masih kurang, maka pengeboran akan dilanjutkan lagi pada 2010,” tuturnya. Namun, untuk jumlah sumur yang akan dibor, ia belum dapat memastikan berapa juml;ah yang diperlukan. ”Soal jumlah sumur akan disesuaikan dengan kebutuhan di lokasi. Pasalnya, jika terlalu banyak sumur yang dibor, maka sumber air pun akan cepat habis dan itu dapat merugikan petani,” bebernya.Seperti diketahui, untuk melakukan pengeboran ini, Balitbang mendapatkan dana anggaran dari PAK untuk penelitian pada 2009 sekitar Rp 4 miliar. Dari total PAK tersebut nantinya akan dimaksimalkan untuk penelitian yang lebih inovatif.Sebelumnya, Kepala Balitbang Jatim, Drs Chusnul Arifin Damuri MM MSi sempat menjelaskan, dari hasil koordinasi dengan Kepala Bappeda Provinsi Jatim, Hadi Prasetyo disepakati angaran PAK yang diturunkan antara Rp 3-4 miliar. Rencananya, PAK 2009 ini akan dimaksimalkan untuk target penelitian dan pengembangan yang mengedepankan inovasi, bukan lagi untuk penelitian kebijakan, seperti litbang ATBK.Untuk dapat melihat perkembangan hasil penelitian, Balitbang bersama dengan peneliti dari Universitas Brawijaya akan segera membuat progres report (laporan pekembangan) pada akhir 2009. Rencananya, laporan perkembangan yang akan disusun tersebut akan dilaporkan pada gubernur dan menristek. Tujuannya adalah agar gubernur dan menristek dapat memantau perkembangan penelitian sekaligus memberikan masukan atas hasil penelitian.Ia menuturkan, sebelumnya pihaknya juga telah mengkonsultasikan penelitian ATBK pada pihak ristek dan mereka pun sangat apresiet dan juga meminta laporan perkembangan atas hasil penelitian pada akhir tahun ini. ”Sebelumnya dari pihak ristek juga sempat menjelaskan bahwa penelitian ini cukup baik dan berminat untuk memberikan bantuan dana pengembangan jika laporan pada akhir tahun ini dapat segera diselesaikan dan dilaporkan,” ungkapnya.Menurutnya, melalui riset ini, kebijakan pemerintah daerah yang tepat untuk pembangunan ATBK dapat tercapai dan diyakininya mampu meningkatkan PAD Kabupaten Pasuruan. Sehingga, nantinya jika hasil riset benar-benar berhasil dikembangkan di Pasuruan, rencananya juga akan dijadikan model percontohan dan dapat dikembangkan di wilayah lain di Jatim. Selain itu, hasil akhir kajian ATBK ini diupayakan dapat menjadi bahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat secara langsung dan juga akan menjadi referensi yang menentukan bagi kebijakan pemerintah daerah untuk pengembangan selanjutnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait