Jumat, 29 Maret 2024

WUSHU SHANSOU JATIM DATANGKAN PELATIH CHINA

Diunggah pada : 27 Agustus 2009 22:07:33 4
thumb

Pengprov WI Jawa Timur kembali mendatangkan pelatih wushu asal China. Kali ini nomor shansou mendatangkan pelatih asal negeri Tirai Bambu, Gao De Zhen. Dia mendapat tugas memoles 13 atlet puslatda wushu shansou Jatim.De Zhen tiba sejak tanggal 18 Agustus silam, tetapi efektif melatih dua hari kemudian. Pelatih berusia 25 tahun itu diproyeksikan hingga PON XVIII/ 2012 di Riau. Namun dia baru dievaluasi selepas kejurnas bulan November mendatang.Sepintas dari materi yang diberikan pelatih asal Henan itu berbeda dengan pelatih shansou pada umumnya. Dia lebih mengoptimalkan kelenturan dibanding postur tubuh. "Karena kelenturan, kelincahan, dan kekuatan fisik adalah prioritas dalam olahraga shansou. Sementara atlet-atlet di Surabaya belum terbentuk kelenturannya," aku De Zhen yang diterjemahkan Budi Gunawan, Kamis (27/8) sore.Dia menambahkan, usia atlet shansou sudah lebih dari 13 tahun. Sehingga kelenturannya sudah mulai berkurang. Itu sebabnya dia memberi materi dasar berupa kelenturan dan kelincahan pergerakan. Selama latihan kemarin, dia men-drill atlet puslatda dengan teori dasar. Mulai pukulan, tendangan, tangkisan dan gerakan yang bersumbu pada kelenturan tubuh.Materi dasar inilah yang membedakan pelatih shansou lokal di Indonesia. "Setiap atlet memiliki kemampuan yang berbeda. Kita harus jeli memelajari kemampuan atlet yang berbeda. Hari ini, banyak atlet yang kelenturannya belum terbentuk," paparnya.Demikian juga dengan kemampuan berfikir dan keputusan yang diambil atlet juga perlu dipelajari agar semakin percaya diri saat pertandingan. Banyak atlet yang mengaku mendapat ilmu tambahan dari pelatih anyar ini. "Lebih capek, tetapi hasilnya lebih terasa. Karena latihan lebih serius, namun lebih rileks," terang Gunawan. Dikonfirmasi terpisah, Manajer Puslatda Jatim, Pujianto menyatakan pelatih asing ini untuk meningkatkan prestasi atlet shansou. "Kemampuan shansou Indonesia masih merata. Keberadaan dia, saya harapkan bisa memberi terobosan untuk mendapat medali emas di PON nanti. Terlebih persaingan nomor taolo cukup ketat, karena Sumatra Utara dan DKI Jakarta cukup kuat," kata Pujianto.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait