Jumat, 19 April 2024

GUNA TEREALISASI 2010, PROYEK PIA BUTUH INVESTOR

Diunggah pada : 26 Agustus 2009 14:08:05 2
thumb

Untuk dapat merealisasikan proyek Pasar Induk Agrobis (PIA) Jemundo Sidoarjo,yang ditargetkan pada 2010, pasar ini membutuhkan investor. Sebab, hingga kini dana segar Rp 300 miliar yang diharapkan dapat meng-caver investor belum berhasil direalisasikan karena belum ada investor yang tertarik berinvestasi pada proyek tersebut.Anggota Komisi B DPRD Jatim Yusuf Husni, dihubungi, Rabu (26/8) mengatakan, belum adanya investor yang masuk tersebut tentu menjadi ancaman serius, karena proyek ini ditargetkan selesai pada 2010. “Saya dengar, hingga kini maih belum ada investor yang masuk. Maka, kami minta agar pengelolaan proyek itu melakukan gerak cepat,” ujarnya.Pada pembahasan PAK APBD Jatim 2009, DPRD telah menyetujui dana tambahan Rp 202 miliar diluar usulan eksekutif Rp 62 miliar. Dengan begitu, tambahan dana untuk proyek ini dari APBD Jatim 2009 menjadi Rp 164 miliar. “Dengan tambahan PAK itu, total dana yang dialokasikan dari APBD Jatim sudah mencapai Rp 244 miliar, karena pada APBD sebelumnya juga sudah dianggarkan,” terangnya.Menurutnya, selain alokasi dana dari APBD, PIA juga butuh alokasi dana dari pihak investor. Pasalnya, dewan selama ini sudah membantu proyek itu selesai dengan terus menyetujui kebutuhan dana dari APBD secara multiyear.Dengan total dana yang sudah dianggarkan Rp 244 miliar ini maka kebutuhan dana dari kucuran APBD Jatim tinggal Rp 84 miliar, karena total dana APBD yang dibutuhkan mencapai Rp 308 miliar. Dana tersebut diberikan pada PT Jatim Graha Utama (JGU) sebagai leading sector.Dalam pembangunan proyek BUMD yang dibentuk Pemprov Jatim ini membutuhkan dana Rp 608 miliar, dengan rincian total kebutuhan 308 miliar diambilkan dari APBD Jatim secara multiyear hingga 2010, sisanya Rp 300 miliar dibebankan pada investor.”Setiap tahun, dana APBD terus diambil untuk kebutuhan PIA. Kebutuhan dana APBD Rp 308 miliar itu kita harapkan sudah terpenuhi pada 2010, karena hanya kurang RP 84 miliar,” tuturnya.Pihaknya dapat merasa lega karena dana APBD Jatim sudah dapat diberikan untuk membiayai proyek ini. Namun, dana proyek ini belum dilirik investor, sehingga kekurangan dana yang mestinya dibebankan pada investor tersebut belum ter-caver. ”Kalau sampai tidak ada investor, ya proyek ini akan terkendala lagi,” tegasnya .

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait