Kamis, 25 April 2024

MENUJU MASJIDIL HARAM, MAKTAB RING II DISIAPKAN TRANSPORTASI

Diunggah pada : 26 Agustus 2009 14:02:58 64
thumb

Maktab atau pemondokan jamaah haji di tanah suci yang berada di ring dua akan disiapkan transportasi menuju Masjidil Haram. Ini karena, maktab ring II menuju Masjidil Haram berjarak 7 km. Direktur Pelayanan Haji Departeman Agama (Depag) RI, Zakaria Anshar saat Pemantapan Kelompok Terbang (kloter) Embarkasi Surabaya di Wisma Haji Depag Jatim, Selasa (26/8) malam mengatakan, tranportasi ini sesuai dengan ketentuan Pemerintah Arab Saudi, di mana untuk jamaah yang pemondokannya lebih dari 2 km disediakan transportasi. Untuk jamaah yang berada di ring dua, akan menempati kota seperti Aljijiyah, Jahir, Musqa dan Bahutmah. Sekitar 158 ribu jamaah haji Indonesia berada di ring dua. Sedangkan yang menempati ring satu sekitar 52 ribu jamaah haji atau 26% dari seluruh jamaah haji Indonesia yang mencapai 210 ribu. Sedangkan jarak di ring satu dari Masjidil Haram maksimal 2 km. Salah satu alasan jauhnya maktab dikarenakan ada proyek pelebaran Masjidil Haram, sehingga berpengaruh pada keberadaan maktab yang ada di Arab Saudi. “Kalau sekarang dengan adanya pelebaran Masjidil Haram, tentunya maktab yang dulunya dekat dengan Masjidil Haram untuk disewakan, ikut tergusur untuk pelebaran,” tambahnya.Untuk pemantapan kloter Embarkasi Surabaya telah dibagi menjadi 89 kloter. Dari kloter Jatim ada 76 kloter, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bali satu kloter, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) 11 kloter. Calon Jamaah Haji (CJH) dari Bali berada di kloter 80, NTT berada di kloter 73, sedangkan NTB di kloter 5, 20, 37, 40, 43, 47, 59, 65,75,77,80. Sisanya untuk CJH dari Jatim.Ada dua nomer kloter yang sama untuk Jatim dengan NTT yaitu kloter 80 dan Jatim, Bali dan NTT yaitu kloter 73. “ini sesuai dengan permintaan dari masing-masnig provinsi, selain itu jamaah dari kedua provinsi berkisar 400 jamaah, jadi pesawatnya masih bisa mengangkut,” katanya.Anshar mengatakan, pemantapan ini dilakukan untuk dijadikan acuan dalam pelaksanaan penerbangan sehingga saat pelaksanaan dapat berjalan lancar dan tertib. Ia meminta untuk paspor hijau untuk jamaah haji bisa selesai sebelum pemberangkatan pada 23 Oktober. Untuk menanggulangi adanya paspor CJH tertinggal di rumah, paspor setelah jadi tidak langsung diberikan pada CJH, namun akan diberikan di embarkasi.Pamberangkatan CJH dan pemulangan jamaah haji dilakukan selama 30 hari. Untuk pemberangkatan mulai 23 Oktober sampai 21 November dan pemulangan mulai 2 Desember sampai 1 Januari 2010. Jamaah haji akan diterbangkan dengan pesawat dari Garuda Airlines dan Arabian Airlines dengan pesawat Boeing 747 tipe 300 yang berkapasitas 445 duduk untuk Garuda Airlines dan 450 duduk untuk Arabian Airlines.Bagi jamaah haji yang mau membawa oleh-oleh air zam-zam dari tanah suci akan diberikan di debargasi. Berbeda dengan tahun sebelumnya, mulai tahun ini tidak ada pembagian jurigen kosong untuk jamaah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya beban pesawat yang melebihi kapasitas sehingga menganggu saat landing. Masing-masing jamah haji yang tiba di debarkasi akan akan mendapatkan lima liter air zam-zam. Masing-msing jamaah diberi batas untuk barang bawaan maksimal 32 kilogram.Pemantapan ini dihadiri Kapala Kantor Wilayah Depag, Kepala Bidang Haji, Umroh, Zakat dan Wakaf, Kanwil Depag empat provinsi, yakni Jatim, NTT, NTB dan Bali. Selain itu pihak penerbangan dari Arabian Airlines, Garuda Airlines, dan Lion Airlines untuk penerbangan domestik dari Mataram NTB ke Surabaya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait