Sabtu, 20 April 2024

[b]Lokakarya Lintas Generasi 2009[/b] BANGSA INI MEMERLUKAN SEORANG NEGARAWAN

Diunggah pada : 19 Agustus 2009 12:43:52 15
thumb

Saat ini, bangsa bukan sekadar membutuhkan seorang pemimpin tapi butuh seorang negarawan yang mampu menghadirkan dan menyerukan perlawanan terhadap musuh bersama bangsa. Negara tidak sekadar butuh pemimpin yang hanya mampu memikirkan pembangunan infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan rakyat, tetapi juga mampu memikirkan dan mewujudnyatakan perlawanan terhadap kemiskinan, penindasan, ketidakadilan, serta penghisapan bangsa oleh kekuatan-kekuatan fundamentalisme pasar. Hal ini dikatakan salah satu narasumber Lokakarya Lintas Generasi 2009, Drs Bambang Budiono dari Universitas Airlangga Surabaya, di Hotel Tanjung Surabaya, Rabu (19/8). Bangsa saat ini memerlukan pemimpin-negarawan yang mengabdikan seluruh hidupnya demi kepentingan, kemakmuran, dan kesejahteraan negara, bangsa dan rakyatnya. Adanya orientasi yang kuat pada “etno-nasionalisme” menjadi penyebab hilangnya sifat negarawan pada elite politik serta lemahnya atau hilangnya sifat kepedulian. Mungkin juga ketidaktahuan mereka terhadap tantangan besar bangsa, yaitu apa yang oleh Bung Karno disebut sebagai neo-kolonialisme dan neo-imperialisme. Neo-kolonialisme dan neo-imperialisme tidaklah memperluas koloni-koloninya dan imperium-imperiumnya dalam arti fisik geografis, akan tetapi mereka memperluas daerah koloninya dan daerah imperiumnya dalam arti politik ekonomi dan kebudayaan Sekretaris Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Jatim, Drs Suparman MSi mengatakan. kemajemukan merupakan sumber kekayaan budaya bangsa yang patut dibanggakan dan dilestarikan sebagai warisan leluhur para pejuang pendiri bangsa yang penuh dengan kepeloporan dan keteladanan. Untuk itu, sikap nasionalisme dan jiwa patriotisme perlu ditanamkan dalam jiwa pada setiap warga negara Indonesia tanpa terkecuali.Sejalan dengan era reformasi yang mengedepankan keterbukaan berdampak pada melunturnya sendi-sendi kehidupan yang dilandasi semangat nasionalisme dan patriotisme yang membawa perubahan sikap hidup yang lebih mengedepankan aspek ekonomis daripada aspek kebangsaan, elit-elit politik berebut kekuasaan rakyat kecil sebagai objek yang dikorbankan.Fenomena tersebut menjadi tanggungjawab bersama, dan ia ingin mengajak pada semua untuk berfikir jernih, objektif dan hati nurani yang bersih agar kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara agar bisa tegak sesuai dengan cita-cita luhur para pejuang pendiri bangsa. Oleh karena itu, diperlukan suatu pimpinan yang bisa menjadi tauladan bagi semua pihak terutama dari kalangan muda yang bisa membawa perubahan menuju ke arah kebajikan.Pemimpin diperlukan dalam setiap periodesasi sejarah kehidupan manusia dalam komunitas pada berbagai skala kelompok sosial, kualitas kepemimpinan diperlukan dalam pengembangan komunitas demokratis dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosisal.Upaya untuk meningkatkan kualitas pemimpin muda merupakan keharusan setiap bangsa dan negara di tengah-tengah berbagai perubahan dinamika dunia saat ini. Peran kepemimpinan pemuda dalam aspek kehidupan senantiasa membutuhkan dukungan agar lebih efektif dalam mewujudkan tujuan pembangunan pengembangan kepimpinan pemuda yaitu terwujudnya pemuda pemimpin yang berahklak mulia, cerdas dan trampil serta mempunyai semangat kebangsaan yang tinggi.Generasi tua hendaknya mendorong dan memberrikan kesempatan pada generasi muda dalam berbagai bidang, demikian sebaliknya generasi muda hendaknya selalu menjunjung tinggi sejarah perjuangannya dengan memberikan penghormatan dan bersikap santun serta mencontoh keetauladan pada generasi tua, karena suksesi kempimpinan di bidang apapun secara alamiah pasti akan terjadi.Ketua Panitia, Dra Endang Woro MM mengatakan tujuan lokakarya, meningkatkan sikap nasionalisme dan jiwa patritisme terhadap negara kesatuan RI agar selalu mengenang sejarah perjuangan bangsa dan Negara, meningkatkan wawasan kebangsaan utamanya para generasi muda agar dapat berkiprah dan berbuat yang terbaik bagi kelangsungan hidup serta bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.Diharapkan, dengan lokakarya peserta dapat mengambil hikmah dari sikap dan perilaku sejarah perjuangan bangsa yang pada hakekatnya dapat meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme terhadap Negara.Jumlah peserta yang hadir 50 peserta dari unsur angkatan 45, angkatan 66, angkatan 78 dan angkatan reformasi. Narasumber, yaitu Dr Suko Widodo MCom, Drs Bambang Budiono, Nasution MHum MeD PhD, Dr Joko Sulu Marhen MA, dan Drs Agus Pramono.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait