Kamis, 18 April 2024

WAGUB JATIM SAKSIKAN OPERASI KEMBAR SIAM JANEETA-JANEETRA

Diunggah pada : 24 Juli 2009 11:29:06 2
thumb

Operasi kembar siam dempet dada dan perut (conjoined twins thocaro abdomino phagus) Janeeta-Janeetra yang berlangsung Kamis (23/7), menarik perhatian Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf. Ia berharap agar operasi tersebut berjalan lancar dan tim dokter berhasil menyelamatkan keduanya. “Kami memberikan apresiasi yang sangat tinggi bagi tim operasi kembar siam RSU Dr Soetomo Surabaya. Apalagi dari 40 kasus kembar siam yang masuk, 15 kasus akhirnya masuk meja operasi dan berhasil sukses. Karena itu, kami berdoa agar operasi Janeeta-Janeetra juga berhasil,” kata Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf saat melihat langsung jalannya operasi Janeeta-Janeetra melalui layar monitor di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSU Dr Soetomo, Kamis (23/7). Gus Ipul yang melihat bersama istrinya, Ummu Fatma Saifullah Yusuf, mengaku pihaknya sangat tertarik dengan operasi ini. Sebab pelaksanaan operasi ini ditangani oleh lebih 100 tim dokter dan perawat dari berbagai bidang spesialis. “Dari laporan yang saya terima dari tim dokter, hingga pukul 18.00 kondisi pasien sudah melewati titik kritis dan keduanya sudah terpisah. Kita berharap sukses sampai akhir nanti,” ujarnya. Bayi kembar siam Janeeta-Janeetra dalam penanganan RSU Dr Soetomo sejak 26 Juni 2008 lalu. Tim dokter yang terlibat tidak hanya ahli bedah, tetapi juga dokter spesialis anastesi, bedah anak, bedah plastik, mikrobiologi, forensik, bedah toraks, rehabilitasi medik, patologi klinik, dan psikiater. Gus Ipul juga sempat berdialog dengan kedua orang tua bayi, Yus Aminuddin dan Noer Rochma. “Dari keterangan dokter, ibu yang memiliki bayi kembar biasanya ada sejarah turunan dari keluarganya. Apakah anda memang ada turunan kembar,” tanya Gus Ipul. “Memang ada Gus, yakni dari keluarga ibu saya,” kata Noer Rachma. Di sisi lain, Gus Ipul menegaskan bahwa pada dasarnya tim dokter RSU Dr Soetomo merupakan dokter-dokter ahli yang harus diperhitungkan. Karena itu, masyarakat harus percaya pada pelayanan yang dilakukan oleh para dokter di rumah sakit milik provinsi Jatim ini. “Jadi tidak perlu operasi di luar negeri. Sebab dokter-dokter di sini sangat ahli di bidangnya,” katanya. Sementara itu, Juru Bicara Pusat Pelayanan Terpadu Kembar Siam FK Unair/RSU dr Soetomo dr Agus Harianto SpA(K) menegaskan, secara umum jalannya operasi berjalan lancar. Bahkan deteksi terhadap kondisi kedua bayi masih cukup stabil. “Kita semua berharap agar tidak ada halangan,” tandasnya. Berhasil DipisahkanJaneeta dan Janeetra akhirnya berhasil dipisahkan setelah melewati 15 jam operasi pemisahan. Bayi kembar siam ini tinggal di RSU dr Soetomo Surabaya selama setahun dan mulai Jumat (24/07) hari ini, keduanya bisa menjalani kehidupan masing-masing. Operasi pemisahan bayi kembar siam asal Pandaan, Pasuruan tersebut berjalan lancar. Meski operasi Janeetra membutuhkan waktu lebih lama 1,5 jam daripada Janeeta. Luka terbuka bekas dipisah milik Janeeta berhasil ditutup pukul 19.30 WIB. Sedangkan operasi Janeetra kembarannya baru tuntas pukul 21.00 WIB. “Alhamdulillah, kami bersyukur kepada Allah, semua berjalan lancar. Satu lebih cepat, yang satu agak sedikit memanjang (waktunya, red),” ujar Prof Dr Syaifudin Noer, SpBA tim dokter kembar siam terpadu RSU dr Soetomo Surabaya dan dosen Fakultas Kedokteran Unair Surabaya itu usai melakukan operasi.Janeeta dan Janeetra selanjutnya dipindahkan ke ruang ICU dan dipasang respirator. Menurut Syaifudin, kondisi keduanya stabil pasca operasi. Namun demikian, tim dokter masih terus melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap bayi, setidaknya untuk 2-3 minggu ke depan. Tindakan terkini yang dilakukan tim dokter adalah menghangatkan kedua bayi. Mengingat, keduanya baru saja menyelesaikan 15 jam operasi.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait