Selasa, 16 April 2024

JARINGAN AIR UMBULAN PASURUAN-GRESIK BUTUH INVESTASI RP 1,5 TRILIUN

Diunggah pada : 14 Juli 2009 15:28:10 28
thumb

Pembangunan jaringan distribusi mulai dari pusat air Umbulan di Kabupaten Pasuruan sampai dengan Gresik membutuhkan investasi sebesar Rp 1,5 triliun. Ini dikatakan Dirjen PU Cipta Karya Departen Pekerjaan Umum RI, Budiono saat rapat koordinasi dengan Pemerintah Propinsi Jawa Timur dan pemerintah Kota Pasuruan, Kab Pasuruan, Kab Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kab Gresik di Kantor Gubenur Jatim Selasa (14/7).Dikatakannya, pembangunan jaringan antara Pasuruan-Gresik tersebut panjangnya sekitar 92 km. Pembangunan jaringan ini diperkirakan memakan waktu sekitar 2,5 tahun. “Sedangkan untuk distribusinya secara bertahap membutuhkan waktu sekitar lima tahun,” katanya. Sebenarnya, kata dia, investasi untuk air umbulan ini membutuhkan biaya sekitar Rp 2,3 triliun dan yang Rp 1,5 trilun untuk transmisi pipa distribusi. Biaya investasi distribusi diserahkan PDAM daerah yang membutuhkan, dan sisanya diserahkan ke pihak swasta. Sementara pemerintah pusat tugasnya hanya membantu menjembatani. Sebelumnya masalah umbulan ini sudah dibicarakan sejak 1978, tetapi sampai saat ini belum teralisasi, sebab umbulan ini harus melibatkan pihak perbankan. Kepala Dinas PU Ciptakarya dan Pemukiman Jatim, Budi Susilo mengatakan, menurut studi, diskusi dan bebera kali peretemuan yang dilakukan pemerintah Propinsi Jatim dengan pihak-pihak yang berkepentingan, masalah air umbulan yang berada di Kabupaten Pasuruan memang masih merupakan wacana. Meskipun demikian pemerintah Propinsi Jatim terus ditugasi oleh pemerintah pusat dan daerah untuk menindak lanjuti masalah air umbulan ini karena tuntutan kebutuhan air minum untuk Kota Surabaya dan sekitarnya seperti Gresik dan Sidoarjo.“Daerah-daerah disekitar Surabaya memang sangat membutuhkan air bersih dan air minum yang cukup, baik mutu air dan debitnya untuk keperluan masayarakat dan industri. Sampai saat ini Kota Surabaya masih mendapatkan air dari kali Surabaya yang terus menerus menurun kualitasnya karena limbah rumah tangga dan industry,”kata dia. Air umbulan yang terletak 12 km di jalan antara Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo itu, sampai saat ini baru 10% yang dimanfaatkan. Sementara sisanya yang 90% terbuang percuma ke laut. Sedangkan Kota Surabaya baru memandapatkan sekitar 4000 liter/detik. Apalagi dengan adanya bencana lumpur panas di Porong Sidoarjo, saluran ditribusi air dari umbulan ke Surabaya terputus, sehingga yang tersalur hanya 110 lliter/detik dari 300 liter/detik ijin penggunaannya. Sementara Kabupaten Pasuruan menggunakan sekitar 175 liter/detik, dan lainnya untuk irigasi. Kemudian sisanya sekitar 4000 liter/detik tebuang ke laut. Budi Susilo menambahkan, tanggal 29 Juni lalu pihaknya mengundang lima Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dari Kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Kota Pasuruan dan Kab Pasuruan untuk diskusi. Hasilnya, jika air umbulan ini di bangun mulai 2010 dan selesai empat tahun lagi, maka Kota Pasuruan pada 2013 sampai 2016 akan mendapatkan air umbulan untuk Kecamatan Gadingrejo, Puwororejo dan Bugul Kidul dengan tambahan 110 liter/detik. Jaringan distribusinya membutuhkan Rp 17,7 miliar. Dan menurut penghitungan sementara hasil penjualan air PDAM rata-rata sebesar Rp 1,600 /leter kubik sedangkan untuk pembelian air curah sebesar Rp 800/liter/ibik.Kabupaten Pasuruan selanjutnya akan mendistribusikan air umbulan ini ke Winongan, Pohjentrek, Krator dan Bangil. Dengan demikian pada tahun 2013 Kabupaten Pasuruan membutuhkan air dari umbulan sekitar 500 liter/detik, dan 2016 kebutuhan air akan meningkat menjadi 720 liter/detik. Investasi untuk jaringan distribusi ini diperkirakan Rp 135 miliar. Selanjtunya Kabupaten Pasuruan menjual air kepada masyarakat sebesar Rp 1.753 liter/kubik, yang di jual ke industri Rp 4.000 liter/kubik. Bahan baku Air curah ini dibelinya dengan harga Rp 1.600 liter/kibik.Sementara di Kabupaten Sidoarjo, tahun 2016 nanti permintaan air umbulan juga diperkirakan sekitar 1.070 liter/detik untuk Kecamatan Porong, Tanggulangin, Tulangan, Candi, Waru, Taman, Buduran, Jabon dan Kecamatan Kota Sidoarjo. Investarinya diperkirakan sekitar Rp 234 miliar. Dengan demikian PDAM Sidoarjo menjual air seharga Rp 4.000 liter/kibik sedangkan air curah/ bahan bakunya dibeli dengan harga Rp 1.700/lite/detik.Begitu pula Kota Surabaya pada 2015 membutuhkan air bersih sekitar 500 liter/detik dan pada 2016 meningkat kebutuhannya menjadi 1000 liter/detik. Investasinya dibutuhkan sekitar Rp 200 miliar. Saat ini Kota Surabaya menjual air sebesar Rp 2.300 liter/detik dan membeli air curahnya seharga Rp 1.600 liter/kibik. Untuk Gresik 2013 membutuhkan air sekitar 400 liter/detik, dan 2016 membutuhkan 1000 liter/detik. Investasinya yang dibutuhkan sekitar Rp 240 miliar. Gresik menjual air sebesar Rp 2.285 liter/detik, sedangkan membeli air curahnya Rp 1.600 liter/detik. Komulatif yang dibutuhkan Gresik pada 2016 dibutuhkan air 4000 liter/detik, sedangkan untuk jaringan distribunya dibutuhkan biaya sekitar Rp 841 miliar.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait