Kamis, 28 Maret 2024

PAGI HARI, TIDAK TEREKAM GEMPA DI SEMERU

Diunggah pada : 3 Juli 2009 13:21:55 3
thumb

Hingga pukul 06.00 WIB, tidak terekam gempa di Gunung Api Semeru. Status gunung pun tetap pada level III atau Siaga. Namun pengamatan secara visual, cuaca di sekitar gunung terlihat mendung, angin tenang, suhu udara 24 derajat celsius, tetapi terjadi hujan dua kali, dan membuat gunung tertutup kabut. Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api, Ir M Hendrasto MSc dalam rilisnya, Jumat (3/7) mengatakan, pemantauan kemarin pada jam yang sama tercatat terjadi 1 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo maksimum 10 mm selama 80 detik. Selanjutnya hingga pukul 12.00 terjadi 2 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo maksimum 2-25 mm selama 50-74 detik. Namun enam jam berikutnya, kembali tidak terekam gempa, kemudian hingga pukul 24.00 hanya tercatat 1 kali gempa letusan dengan amplitudo maksimum 2 mm. untuk cuaca masih sama, mendung dengan angin yang tenang, hujan terjadi 2 kali sehingga gunung tertutup kabut. PVMBG tetap menyarankan masyarakat yang tinggal di sekitar gunung untuk selalu mewaspadainya. Mereka tidak diperkenankan beraktivitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng tenggara kawah aktif, karena daerah itu merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru. Dia juga meminta pada masyarakat agar tidak mendekati Puncak Mahameru. Begitu pula aktivitas pendakian ke puncak dibatasi hanya sampai wilayah Kalimati. Bahkan aktivitas penerbagangan yang melintasi wilayah Gunung Semeru juga di warning agar berhati-hati terhadap dampak letusan abu. Sebab masih banyaknya endapan material vulkanik lepas hasil letusan terdahulu di sekitar kawah, maka di musim penghujan masyarakat yang bermukim di Bantaran sungai dan beraktivitas di dalam Sungai Besuk Kembar, Besuk Kobokan, dan Besuk Bang diharap berhati-hati karena dapat terancam bahaya aliran lahar panas. Seperti diberitakan sebelumnya, status ini diperkirakan masih akan berlangsung lama. Bahkan gunung berketinggian 3.676 mdpl ini diperkirakan lama untuk berubah atau meningkat menjadi Awas. Pemantauan terakhir tercatat jumlah gempa letusan juga masih di bawah normal, yakni sekitar 18 kali hingga 65 kali letusan per hari. Padahal normal jumlah letusannya lebih dari 90 kali/hari. Gunung Semeru yang merupakan gunung aktif tipe A dan puncaknya Mahameru merupakan tertinggi di Pulau Jawa sudah berjalan lebih dari satu bulan. Padahal pada tahun 2007, status siaga Semeru berjalan selama satu bulan.PVMBG, terus memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang dan Malang untuk berhati-hati terhadap status siaga Semeru. Namun, dia tetap meminta warga lereng Semeru tidak perlu panik karena hingga kini belum dipandang perlu mereka mengungsi ke tempat yang aman Selama ini aktivitas Semeru tedapat di Kawah Jonggring Seloko, yang terletak di sebelah tenggara puncak Mahameru. Letusan Semeru umumnya bertipe vulkanian dan strombolian. Letusan tipe vulkanian dicirikan dengan letusan eksplosif yang kadang-kadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya. Selanjutnya terjadi letusan bertipe strombolian yang biasanya diikuti dengan pembentukan kubah dan lidah lava baru

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait