Jumat, 29 Maret 2024

SEMERU SIAGA, HANYA TERJADI GEMPA TEKTONIK JAUH

Diunggah pada : 2 Juli 2009 12:59:10 3
thumb

Status Gunung Semeru saat ini masih siaga, sampai dengan Kamis (2/7) hingga pukul 06.00 hanya terjadi satu kali gempa tektonik jauh dengan amplituda maksimum 10 mm dan lama gempa 80 detik. Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ir M Hendrasto MSc dalam keterangan persnya, Kamis (2/7) mengatakan, meski letusan mulai menurun dan kondisinya belum begitu berbahaya, namun masyarakat yang tinggal di sekitarnya diharapkan mewaspadainya karena Puncak Mahameru masih berpotensi menggugurkan awan panas. PVMBG mengimbau, masyarakat tidak diperkenankan beraktivitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng tenggara kawah aktif karena daerah itu merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru.Dia juga menyarankan pada masyarakat agar tidak mendekati Puncak Mahameru. Begitu pula aktivitas pendakian ke puncak dibatasi hanya sampai wilayah Kalimati. Bahkan aktivitas penerbagangan yang melintasi wilayah Gunung Semeru juga di warning agar berhati-hati terhadap dampak letusan abu.Karena masih banyaknya endapan material vulkanik lepas hasil letusan terdahulu di sekitar kawah, maka di musim penghujan masyarakat yang bermukim di Bantaran sungai dan beraktivitas di Sungai Besuk Kembar, Besuk Kobokan, dan Besuk Bang diharap berhati-hati karena dapat terancam bahaya aliran lahar panasUntuk diketahui, sampai dengan Rabu (1/7) pukul 00.00-06.00 WIB hasil kegempaan nihil. Pukul 06.00-12.00 terjadi empat kali gempa letusan dengan amplituda maksimum 2-8 mm. Kemudian pada pukul 12.00-18.00 terjadi tiga kali gempa letusan dengan amplituda maksimum 2 mm. Dan pukul 18.00-24.00 terjadi empat kali gempa letusan dengan amplituda maksimum 1-3 mm., satu kali gempa tektonik jauh dengan amplituda maksimum 6 mm, S-P 30 detik dan lama gempa 90 detik..Selama ini aktivitas Semeru tedapat di Kawah Jonggring Seloko yang terletak di sebelah tenggara Puncak Mahameru. Letusan Semeru umumnya bertipe vulkanian dan strombolian. Letusan tipe vulkanian dicirikan dengan letusan eksplosif yang kadang-kadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya. Selanjutnya terjadi letusan bertipe strombolian yang biasanya diikuti dengan pembentukan kubah dan lidah lava baru.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait