Jumat, 29 Maret 2024

PASCA PELUNCURAN ATM EDC, GUBERNUR MINTA KPP AWASI TRANSAKSI

Diunggah pada : 1 Juli 2009 16:06:57 4
thumb

Pasca peluncuran pembayaran SIM, STNK, dan BPKB melalui ATM EDC (Electronic Date Capture), Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo meminta kepada Komisi Pelayanan Publik (KPP) Jatim sebagai pihak ketiga untuk mengawasi semua jalannya transaksi yang dilakukan oleh kepolisian. Dr H Soekarwo saat peluncuran ATM EDC di Kantor Satlantas Colombo, Rabu (1/7) mengatakan, di Jatim sejak 2004 telah menjadi provinsi dalam proyek percontohan untuk pelayananan publik di Indonesia. Dalam perkembangannya hingga kini, pelayanan pelayanan publik di Jatim telah berjalan dengan baik.Adapun langkah yang diambil oleh kepolisian yang bekerjasama dengan Bank BRI dalam peluncuran ATM EDC merupakan awal yang sangat baik dalam melayani masyarakat untuk menjadi lebih baik. “Maka itu, saya meminta kepada pihak ketiga yaitu KPP untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat, namun hal ini janganah dijadikan bumerang polisi seperti pelayanan menjadi turun,” tegasnyaGubernur yang akrab dipangil Pakde Karwo juga mengimbau dan berharap kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan layanan itu dengan sebaik-baiknya. Polisi juga dituntut bisa melayani masyarakat dengan baik.Kapolda Jatim, Irjen Pol Anton Bahrul Alam mengatakan, dengan diadakan program pembayaran melalui ATM ini membuat pelayanan menjadi mudah, bagi masyarakat juga senang dan juga pengawasannya lebih mudah. “Jadi dengan pembayaran lewat ATM ini juga memudahkan dan mengurangi peredaran uang palsu dan menghindari tindakan pencurian karena tidak perlu membawa uang. Dan juga menghindari kecurangan yang ada dalam organisasi polri,” tegasnyaPeringatan HUT Bhayangkara 2009 yang bersama dengan peluncuran ATM EDC itu dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur, Kapolda Jatim, Pangdam V Brawijaya, Ketua DPRD Jatim, Kepala Kejati Jatim, Ketua MUI Jatim, dan Kapolwil seluruh Jawa Timur.TeleconferencePada saat bersamaan, juga digelar teleconference oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono SBY). Dalam teleconference, SBY meminta polisi mengamankan pemilihan presiden (pilpres) 2009 secara persuasive dan bukan represif, tingkatkan koordinasi kemitraan dengan semua komponen bangsa agar sama-sama dapat menciptakan suasana yang aman dan damai.Menurut SBY, langkah represif bisa saja dilakukan jika benar-benar diperlukan dan dalam kondisi yang genting. SBY pun meminta Polri untuk bersikap lebih tegas dalam pengamanan pilpres.Dalam kesempatan itu, SBY juga mengucapkan terimakasih kepada jajaran kepolisian yang membantu mengamankan tahapan-tahan pemilu yang telah berlangsung seperti pemilihan legislatif dan kampanye. SBY juga memuji prestasi polisi yang selama ini telah ditorehkan mulai dari pengungkapan kasus besar hingga penangkapan penjahat. SBY juga meminta polisi untuk meningkatkan reformasi birokrasi agar pelayanan kepada masyarakat lebih cepat dan efisien.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait