Rabu, 24 April 2024

FORDA UKM HARAPKAN PEMERINTAH PERMUDAH SYARAT KREDIT UKM

Diunggah pada : 5 Juni 2009 16:15:40 4
thumb

Modal usaha masih menjadi kendala dalam pengembangan UKM. Untuk itu pemerintah dan perbankan perlu lebih memperhatikan persyaratan dalam kucuran kredit pada UKM, terutama di bidang industri kreatif Teknologi Informasi (TI). Dengan begitu, UKM di bidang ini bisa bernafas lega, karena prospek pengembangan TI cukup tinggi di Jatim. Ketua Forum Daerah (Forda) UKM Jatim, Nur Cahyudi, di kantornya, Jumat (5/6) mengatakan, TI merupakan sektor penting dalam menggerakkan ekonomi dan perdagangan. Sebab sebenarnya banyak pelaku usaha yang ingin terjun pada industri kreatif TI. “Kalau masalah pertumbuhan, memang belum bisa ditentukan. Namun, dari tahun ke tahun jumlah UKM yang terlibat di sektor TI naik signifikan dari tahun ke tahun,” ujarnya.Nur Cahyudi membandingkan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika (BPS) Jatim, dari jumlah pelaku UKM pada 2009 yang ada di Jatim, mencapai 4,2 juta. Dari jumlah itu, sekitar 3,5 juta adalah PKL atau UKM ada di sektor informal. Sedangkan sisanya, yakni sekitar 700 ribu orang, adalah pelaku di sektor formal, termasuk TI. Ia memperkirakan, dari 700 ribu pelaku, didominasi oleh UKM di sektor TI. “Ya, memang cukup penting, sehingga banyak yang tertarik di bidang ini,” tambahnya. Namun, pertumbuhan UKM di sektor TI ini belum bisa maksimal, karena modal usaha masih sulit didapatkan. Ini tak lepas dari sulitnya mendapatkan kredit dari perbankan, karena adanya persyaratan. “Ya, benar juga jika perbankan masih sulit mengucurkan karena harus pakai agunan, sementara untuk industri kreatif yang sebagian besar UKM hanya mengandalkan kreativitas,” tegasnya. Karena itu, selain mengimbau pada pemerintah dan perbankan untuk melonggarkan syarat, pihaknya juga meminta agar suku bunga kredit bank diturunkan sekitar 10 persen. Hingga saat ini, suku bunga masih berkisar antara 13-15 persen. Ini tak lepas dari ketergantungan pelaku UKM pada kucuran kredit tersebut. Sebab dari total UKM yang eksis di Jatim, sekitar 30 persen masih mengandalkan utang termasuk bantuan kredit. Sedangkan sisanya atau 70 persen punya modal sendiri.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait