Selasa, 23 April 2024

JASA RAHARJA JAMIN LIMA ABK HILANG DAPAT SANTUNAN

Diunggah pada : 5 Juni 2009 13:53:24 71
thumb

PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jatim menjamin memberikan santunan kepada lima Anak Buah Kapal (ABK) yang hilang pada saat Kapal Motor (KM) Mandiri Nusantara terbakar dan tenggelam di Perairan Bawean. ”Kalau identitas mereka jelas sebagai ABK KM Mandiri Nusantara yang tenggelam, kami siap memberikan santunan Rp 25 juta per orang. Tentunya santunan ini diberikan kepada hak ahli waris korban,” ujar Humas PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jatim Purwono SH, di kantornya Surabaya, Jumat (5/6).Dia mengatakan, selama korban itu terdaftar menjadi penumpang resmi maupun menjadi bagian dari kru kapal, Jasa Raharja siap memberikan santunan berapapun. Tentunya nominalnya didasarkan berbagai kriteria menurut ketentuan perundangan-undangan. Santunan itu diatur dalam Permenkeu No 36 dan 37 2008 yang berlaku sejak akhir Maret 2008. Untuk Santunan bagi korban di darat maupun di laut, meninggal dunia Rp 25 juta, cacat tetap (Maksinal) Rp 25 juta, biaya perawatan (maksimal) Rp 10 juta, dan biaya penguburuan Rp 2 juta.Dia menuturkan, mekanisme untuk mendapatkan santunan, ada beberapa hal yang harus dipenuhi di antaranya, identitas penumpang harus tercantum dalam manifile kapal (masuk menjadi daftar resmi penumpang kapal), sesuai dengan berita acara yang dibuat nahkoda kapal dan pelabuhan, serta diagnosa dari rumah sakit. Bagi korban yang menjalani rawat jalan juga dapat mengajukan bantuan santunan. Syratnya harus melampirkan laporan kesehatan dari RS, laporan kejadian peristiwa dari KM Mandiri Nusantara, identitas korban serta kwitansi (bukti biaya rawat dari rumah sakit).Lebih lanjut dia mengatakan, kendala saat ini adalah masalah pendataan yang belum maksimal. “Kita masih menunggu data yang masuk dan mencocokan dengan intansi terkait, itu yang menjadi kendala,” tambahnya.Humas Adminitratur Pelabuhan (Adpel) Tanjung Perak Surabaya, Sukesi menuturkan, saat ini pihak Adpel Tanjung Perak bersama dengan jajaran terkait sedang mengidentifikasi kandungan gas berbahaya yang berada di daerah tenggelamnya kapal. ”Kami saat ini bersama jajaran terkait meneliti di sekitar tenggelamnya kapal apakah ada kandungan gas berbahaya. Kalau hasil peneltian itu dinyatakan aman, tim ini akan menyelam ke dalam bangkai kapal yang tenggelam itu,” tuturnya.Menurut Sukesi, ada laporan ada lima ABK hilang saat kapal ini tenggelam. Diperkirakan posisi lima ABK itu masih berada di dalam kapal, tepatnya di ruang mesin kapal. Alasannya, lima ABK yang dilaporkan hilang itu bertugas di bagian mesin kapal. ”Kami tidak tahu persis apakah lima ABK itu berada di dalam kapal, untuk memastikan itu akan ada tim yang menyelem ke dalam kapal. Namun untuk menyelam, perlu adanya kepastian apakah wilayah area kapal tenggelam itu tidak ditemukan gas yang berbahaya,” katanya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait