Untuk meningkatkan kegiatan pekerjaan di masyarakat berupa padat karya perlu adanya cash transfer yang akurat, kuat dan terutama tepat sasaran. Ini ditegaskan Wakil Gubernur Jatim, Drs H Saifullah Yusuf saat Rapat Pertumbuhan Ekonomi Jatim di kantornya, Rabu (3/6).Dalam hal ini, pihaknya akan terus mengupayakan proses dan koordinasi cash transfer yang lebih baik melalui pelbagai program untuk dapat mengurangi angka kemiskinan di Jatim.Ia menuturkan, cash transfer atau harus ada kegiatan yang diberikan kepada masyarakat yang dilakukan dengan cara swakelola di masyarakat ini, kini akan lebih banyak dilakukan. Upaya tersebut merupakan implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jatim.Adapun program yang tengah bergulir di masyarakt yang juga menjadi aplikasi dari cash transfer, yakni program Jaringan Pengaman Sosial (JPS) maupun P2SEM itu, perbaikan rumah kumuh, perbaikan keluarga berencana. â€Hal ini merupakan bentuk program cash transfer yang bagus. Sehingga perencanaan pembangunan Propinsi Jatim memang sudah tepat,†tuturnya.Pada dasarnya, cara yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi kemiskinan. Pertama, bagi warga yang benar-benar miskin, negara wajib memberikan bantuan langsung, semisal melalui program kesehatan Jamkesmas, program Raskin, Bantuan Tunai Langsung (BLT), hingga Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kedua, untuk masyarakat menengah yang mau mengembangkan usaha yakni melalui PNPM Mandiri, cara ini dilakukan secara berkelompok.Sedangkan ketiga, masyarakat yang susah mendapat modal, bisa memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Di tahun 2008, dana KUR disediakan senilai Rp 12 triliun, sedangkan di tahun 2009 ini meningkat menjadi Rp 20 triliun. Dengan program-program dari pemerintah tersebut (PNPM, KUR), pendapatan masyarakat terutama di Jatim bisa meningkat.“Dengan naiknya pendapatan masyarakat, melalui cash transfer tentunya dapat menjadi indikasi jika kemiskinan bisa berkurang dan pertumbuhan ekonomi Jatim dapat lebih meningkat lagi,†pungkasnya.
Tidak ada berita terkait