Kamis, 25 April 2024

SEMERU SIAGA, HANYA TERJADI GEMPA LETUSAN

Diunggah pada : 27 Mei 2009 15:20:25 5
thumb

Gunung Semeru masih siaga sampai Rabu (27/5) hingga pukul 06.00 WIB hanya terjadi lima kali gempa letusan dengan amplituda maksimum 1-2 mm. Sedangkan awan panas, asap kawah dan sinar api tidak teramati.Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) M Hendrasto MSc, dalam keterangan persnya, Rabu (27/5) mengatakan, hasil kegempaan pada Selasa (26/5) mulai pukul 00.00 hingga 06.00 terjadi dua kali gempa letusan dengan amplituda maksimum 1-3 mm, satu kali gempa guguran dengan amplituda maksimum 2 mm dan lama gempa 35 detik. Pukul 06.00 hingga 12.00 terjadi lima kali gempa letusan dengan amplituda maksimum 1-4 mm, lima kali gempa tektonik jauh dengan amplituda maksimum 2-34 mm, S-P 11-32 detik dan lama gempa 50-190 detik.Sementara pada pukul 12.00 hingga 18.00 terjadi dua kali gempa letusan dengan amplituda maksimum 1-2 mm, tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplituda maksimum 2-4 mm, S-P 17-50 detik dan lama gempa 49-110 detik. Dan pada pukul 18.00 hingga 24.00 hanya terjadi tiga kali gempa letusan dengan amplituda maksimum 2 mm. Ditambahkannya, letusan yang menurun dalam beberapa bulan terakhir ini membuat aktivitas gunung ini meningkat. Meski kondisinya belum begitu berbahaya, namun Puncak Mahameru berpotensi menggugurkan awan panas. Untuk itu masyarakat yang tinggal di sekitarnya diharapkan mewaspadainya Mereka tidak diperkenankan beraktivitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng tenggara kawah aktif karena daerah itu merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru.Dia juga menyarankan pada masyarakat agar tidak mendekati Puncak Mahameru. Begitu pula aktivitas pendakian ke puncak dibatasi hanya sampai wilayah Kalimati. Bahkan aktivitas penerbagangan yang melintasi wilayah Gunung Semeru juga di warning agar berhati-hati terhadap dampak letusan abu.Karena masih banyaknya endapan material vulkanik lepas hasil letusan terdahulu di sekitar kawah, maka di musim penghujan masyarakat yang bermukim di Bantaran sungai dan beraktivitas di dalam Sungai Besuk Kembar, Besuk Kobokan, dan Besuk Bang diharap berhati-hati karena dapat terancam bahaya aliran lahar panas.Selama ini aktivitas Semeru tedapat di Kawah Jonggring Seloko yang terletak di sebelah tenggara Puncak Mahameru. Letusan Semeru umumnya bertipe vulkanian dan strombolian. Letusan tipe vulkanian dicirikan dengan letusan eksplosif yang kadang-kadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya. Selanjutnya terjadi letusan bertipe strombolian yang biasanya diikuti dengan pembentukan kubah dan lidah lava baru. Pada saat terjadi letusan eksplosif biasanya diikuti terjadinya aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah yang lebih rendah dan arah alirannya sesuai dengan bukaan kawah dan lembah-lembah di Semeru. Arah bukaan kawah Semeru saat ini mengarah ke arah tenggara atau mengarah ke hulu Besuk Kembar.Banjir lahar tampaknya sudah jadi langganan di kaki selatan Gunung Semeru karena posisi topografinya. Hanya ada tiga lokasi sempit yang menjadi outlet tumpahan lahar Semeru ke laut lepas yaitu Kali Glidik di barat, Kali Rejali di tengah, dan Kali Mujur di bagian timur.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait