Jumat, 29 Maret 2024

JAMBORE BUDAYA 2009 BELUM ADA KEPASTIAN DIBUKA PRESIDEN

Diunggah pada : 13 Mei 2009 14:38:12 6
thumb

Jambore Budaya akan digelar pada 11-15 Juni di Pacitan. Namun, sampai dengan rapat koordinasi yang dilakukan di Jakarta pada Selasa (12/5), masih belum dapat dipastikan nantinya Presiden RI dapat membuka kegiatan yang diselenggarakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar).Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (Kwarda GP) Bidang Abdi Masyarakat dan Kehumasan, Dra IM Ari Wardianti MM di kantornya, Rabu (13/5) menjelaskan, dari hasil rapat koordinasi masih belum ada kepastian atas kesediaan presiden selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional (Kamabinas) untuk dapat membuka jambore.Namun, sejauh ini pihaknya bersama dengan Kwartir Nasional dan Dpebudpar masih melakukan upaya koordinasi agar presiden dapat membuka kegiatan berskala nasional tersebut. Sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan audiensi dengan Gubernur Jatim, mengenai pelaksanaan jambore. Pada pertemuan tersebut, nantinya Kak Soekarwo selaku Kamabida Kwarda GP Jatim akan membantu, terlebih pada bentuk penyediaan anggaran dana tambahan untuk berlangsungnya kegiatan.Pasalnya, pihak Depbudpar selaku penyelenggara kegiatan pun hingga kini belum dapat memberikan kepastian penyediaan dana untuk operasional di Jatim. Untuk itu, bantuan yang dialokasikan oleh Kamabida diharapkannya dapat sedikit membantu dana operasional bagi Jatim, selaku tuan rumah.Seperti diketahui, pihak Kwarda GP Jatim dalam pelaksanaan jambore ini adalah sebagai fasilitator atau tuan rumah kegiatan. Sebelumnya, rencana pelaksanaan dilakukan di Semarang Jateng. Namun, saat monumen Panglima Jenderal Sudirman diresmikan, presiden meminta untuk diadakan kegiatan dengan skala yang besar, agar monumen yang telah dibangun dengan biaya yang cukup besar tersebut dapat lebih dikenal.Dengan dipindahnya kegiatan Depbudpar ini ke Jatim, ia tidak ingin nantinya Kwarda GP Jatim yang harus bertanggungjawab penuh atas kegiatan. “Kegiatan ini tidak teragendakan di kwarda, sehingga untuk anggaran pengalokasian dana dari anggaran 2009 pun juga tidak ada. Untuk itu, dari Jatim sejauh ini hanya dapat mengandalkan bantuan dari Kamabida saja,” bebernya.Ia menuturkan, rencananya kegiatan ini akan diikuti sebanyak 1.500 peserta dari seluruh nusantara, yakni minimal dengan perwakilan 10 orang tiap Kwarda GP. Untuk wilayah Jateng dan Yogyakarta sebanyak 110 peserta dan sebanyak 550 atau sisanya adalah untuk peserta dari Jatim. “Jumlah peserta dari Jatim lebih diprioritaskan, karena selai faktor sebagai tuan rumah, lokasi untuk dating ke lokasi jambore pun lebih dekat,” ungkapnya. Sedangkan untuk pendaftaran atau registrasi peserta dapat dilakukan sebelum kegiatan berlangsung tanpa dipungut biaya atau gratis.Adapun Jambore Budaya Nasional yang akan dilangsungkan pada Juni mendatang merupakan jambore kedua. Sebelumnya, pada 2004 juga pernah dilakukan jambore budaya yang pertama di Bali. Pada dasarnya tujuan pelaksanaan kegiatan Jambore Budaya ini dilakukan, yakni untuk dapat memperkenalkan budaya nusantara pada kaum muda melalui konsep perkemahan bersama sejak dini.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait