Jumat, 19 April 2024

STOK DARAH DI PMI TURUN 25%

Diunggah pada : 13 Mei 2009 14:31:53 15
thumb

Stok darah di Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya saat ini mengalami penurunan sekitar 25%. Penurunan stok ini dikarenakan para pendonor tetap maupun yang baru belum melaksanakan donor darahnya. Humas UTDC PMI Kota Surabaya Agung Trijutanto, di kantornya Surabaya, Rabu (13/5) mengatakan, pendonor tetap maupun yang baru ini kemungkinan sedang sibuk pada kegiatannya. Kalau melihat pada bulan-bulan ini, kesibukan itu disebabkan para pendonor selaku orangtua sibuk mencarikan sekolah-sekolah buat anaknya. Selain itu, penurunan pada pendonor disebabkan banyaknya beberapa perguruan tinggi sedang masa libur. Padahal, penyuplai darah di PMI adalah sebagian besar dari para mahasiswa maupun murid-murid sekolah yang sedang melaksanakan liburan sekolah. ”Bulan-bulan ini khan sedang ramai-ramainya liburan sekolah, juga para orangtua sibuk mencari anaknya yang masuk sekolah baru. Jadi kemungkinan waktu mendonorkan darah menjadi lupa atau menunda donor darahnya,” ujarnya. Dia menjealaskan, penurunan stok darah ini terjadi Selasa (12/5). Berdasarkan data UTDC PMI Surabaya, pada stok darah sebelum turun untuk jenis wool blood berjumlah 200-300 kantung sehari, namun kini turun menjadi 25 kantung. Sedangkan jenis sel darah merah sebelumnya 100 kantung, turun menjadi 58 kantung. Untuk jenis trombosit 100 kantung, turun 32 kantung dan jenis komponen 1.700 kantung turun 800 kantung. Upaya yang dilakukan pihak PMI agar stok darah menjadi stabil, yakni menginformasikan hal ini kepada masyarakat melalui media cetak dan elektronika. Tujuannya, agar masyarakat atau pendonor segera melakukan kegiatan rutinnya mendonorkan darah. ”Kami mengimbau ini melalui media agar pendonor yang belum mendonorkan darah maupun pendonor yang sudah waktunya mendonorkan segera melaksanakan donor darah,” paparnya. Selain itu, PMI juga melakukan sistem jemput bola kepada para pendonor. Dalam hal ini, PMI mendatangi setiap pendonor non muslim (gereja-gereja), instansi pemerintah, perusahaan maupun perbankan. ”Jemput bola sudah kami laksanakan. Tidak itu saja, kami juga selalu menjaring pendonor baru yang dengan sadar sendiri datang ke kantor pelayanan donor darah,” imbuhnya. Menurut Agung, penurunan stok ini menimbulkan pada pelayanan kepada konsumen yang membutuhkan darah. Saat ini, permintaan darah cenderung stabil sedangkan stok menipis. Dampaknya, terjadi antrian permintaan darah yang banyak. ”Kami selalu menerima permintaan 300-350 kantung darah, jika saat ini stok daerah tidak mencapai permintaan maka masyarakat harus bersabar menunggu antrian,” tuturnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait