Jumat, 29 Maret 2024

POLISI UNGKAP PABRIK NARKOBA OMZETNYA RP 1 MILIAR

Diunggah pada : 11 Mei 2009 11:41:16 74
thumb

Satuan Narkoba Powiltabes Surabaya berhasil mengungkap pabrik Home industri sabu sabu yang mampu memproduksi 1 kilogram sabu dalam seminggu dengan kualitas bagus. Pabrik sabu yang baru beroperasi satu bulan ini memilik omset Rp 1 miliar di Perumahan Wisma Mukti yang dikelola Mujiatini alias Linda Praweningrum dan 2 tersangka masih dalam daftar pencarian orang (DPO). Temuan ini mendapat perhatian khusus Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Bachrul Alam dan langsung bersama jajarannya meninjau lokasi pabrik tersebutKapolda Jatim Irjen Anton Bahrul Alam di lokasi pabrik sabu sabu Jalan Klampis Barat Surabaya, Minggu (10/5) sore mengatakan, penemuan home industri ini masih ada kaitannya dengan pabrik sabu di Tulungagung yang baru digerebek beberapa hari lalu dan juga omzetnya sampai Rp 1 miliar per bulan. "Kami berterimah kasih kepada jajaran Mapolwiltabes Surabaya yang telah mengungkap kasus narkoba,” tuturnya. Ia menjelaskan, pengungkapan pabrik ini berawal dari kecurigaan petugas semenjak tertangkapnya sang suami, Siswo Prawiro yang dibekuk petugas pada Juni 2008 lalu di Banyuwangi dan Polisi masih menelusuri adanya sindikat dibalik produksi sabu yang tetap berjalan meski Siswo tengah ditahan. “Kalau dilihat, Siswo ditangkap Juni 2008, masih bisa menyuruh istrinya produksi terus. Ini berarti jaringannya tidak mati,” ungkapnya.Dari penggrebekan ini Satnarkoba Polwiltabes Surabaya mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya, 1 poket kecil sabu seberat 0,3 gram, 8 kotak loyang yang berisi serbuk padat, 700 cc sabu cair, bahan baku sabu lainnya berupa 12 jerigen bahan kimia cair, dan juga kita amankan 3 loyang sabu setengah jadi yang disimpan di lemari pendingin.Sementara itu data yang sudah dihimpun dalam waktu 2 bulan, Polisi berhasil mengungkap 3 pabrik sabu yang ada di Jawa Timur. Pertama, di Bronggalan Sawah, lalu di Tulungagung, dan sekarang di Klampis. Anton menambahkan pihaknya masih akan menyelidiki hubungan antara ketiga pabrik tersebut. Dari modusnya, Kapolda yakin ada kesamaan meski belum jelas berkaitan.Dalam kesempatan itu, Anton juga meminta kepada masyarakat untuk bekerjasama agar tidak membeli sabu dan jenis narkoba lainnya. Dengan demikian, produksi narkoba juga akan berhenti. “Meski Polisi menangkap terus, tapi kalau ada yang beli, yang produksi juga jalan terus,” ujarnya.Kapolda mengimbau kepada masyarakat agar mengawasi lingkungan sekitarnya yang sekiranya mencurigakan sebagai tempat pembuatan narkoba dan pembuatan pabrik miras agar segara melaporkan kepada pihak kepolisian.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait