Selasa, 23 April 2024

MARAK KECELAKAAN, DISHUB BINA PENGEMUDI ANGKUTAN BARANG

Diunggah pada : 6 Mei 2009 15:23:10 10
thumb

Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Propinsi Jatim pertama kali memberikan pembinaan kepada para pengemudi angkutan barang se-Jatim. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk menekan terjadinya kecelakaan di jalan yang akhir-akhir marak terjadi. Kepala Dishub dan LLAAJ Prop Jatim Dr Hary Soegiri MBA MSi, saat membuka Pembinaan Pengemudi Angkutan Barang Angkatan I tahun 2009, di kantor Diklat PU Jl Gayung Kebonsari Surabaya, Rabu (6/5) mengatakan, penyelenggaran pembinaan pengemudi angkutan saat ini merupakan angkatan pertama pada tahun anggaran 2009. Menurutnya, pembinaan pengemudi ini sangatlah penting dilakukan, karena pengemudi angkutan barang berjuang di garis depan dalam mewujudkan ketertiban dan keselamatan lalulintas dan angkutan jalan. Tanpa dukungan dan partisipasi peserta selaku pihak yang terlibat langsung dalam berlalulintas maka pembinaan pengemudi angkutan barang yang diselenggarakan Dishub dan LLAJ Prop Jatim tidak akan berarti apa-apa. Penyelenggaraan pembinaan ini merupakan salah satu kegiatan yang dimaksudkan untuk menuju terwujudnnya road map to zero overloading yang pada akhirnya ditujukan untuk mewujudkan zero accident. ”Kami menyadari tidak banyak materi yang bisa kami berikan kepada bapak-bapak selama mengikuti pembinaan pengemudi angkutan barang. Namun demikian, kami mengharapkan ada hal baru yang dapat diperoleh. Dengan demikian dapat menambah wawasan dan pemahaman tentang masalah yang berkaitan dengan faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kecelakaan,” ujarnya. Lebih lanjut dia menuturkan, inti dari materi yang diberikan kepada peserta ini pada hakekatnya adalah pengendalian diri di dalam mengemudikan kendaraan untuk mewujudkan lalulintas yang tertib, selamat, aman, dan lancar sesuai yang diamanat UU No 14 tahun 1992. Dalam penyampaian materi pembelajaran kepada peserta pembinaan, selain acara teoritis dalam berlalulintas, juga memberikan penekanan pada pembinaan mental atau psikologi pengemudi dengan mengundang psikolog dari fakultas psikologi Untag Surabaya. Dia menjelaskan, faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalulintas di jalan tidak hanya disebabkan oleh faktor manusia atau pengemudi saja, melainkan juga disebabkan faktor-faktor lainnya seperti, kondisi jalan, kendaraan yang tidak laik jalan, jarak pandang yang tidak bebas, dan muatan yang melebihi dari daya angkut yang ditetapkan. Menurutnya, walaupun pemerintah telah menyediakan prasarana dan fasilitas jalan serta pengaturan lalulintas sebaik apapun apabila tidak diikuti dengan disiplin berlalulintas dari pengemudi, maka hal itu tidak akan terjadi dalam mewujudkan lalulintas yang tertib, aman, dan lancar. ”Disiplin, kunci pokok keberhasilan untuk mewujudkan atau menciptakan lalulintas yang tertib, selamat, aman dan lancar. Sebaliknya, bila dalam berlalulintas tidak disiplin akan menambah jumlah kecelakaan lalulintas maka akibat yang ditimbulkan tidak hanya merugikan orang lain tetapi juga akan merugikan bapak juga, ” tuturnya.Kegiatan ini diikuti 40 pengemudi angkutan barang di antaranya truk, tronton, pick up, truk gandengan (tempelan), mobil boks dan lain-lainnya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait