Kamis, 25 April 2024

GANDENG UNESA, KOBANGDIKAL BANGUN LABORATORIUM PEMBELAJARAN MIKRO

Diunggah pada : 16 April 2009 14:34:42 2
thumb

Untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik, Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL (Kobangdikal) bekerjasama dengan Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membangun laboratorium pembelajaran mikro.Kabagpen Kobangdikal Kapten Laut Agus Setiawan di Surabaya, Kamis (16/4) mengatakan laboratorium ini telah ditinjau oleh Komandan Kobangdikal, Laksda TNI Sumartono bersama Komandan Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla), Laksma TNI Ade Sopandi, Karumkital Dr Ramelan, Laksma TNI Chaerudin serta pejabat lainnya, Rabu (15/4) kemarin.Peninjauan itu menurut Agus, untuk melihat sejauh mana kesiapan laboratorium. ”Kemarin tempat itu dilihat oleh beberapa pejabat di jajaran Kobangdikal,” katanya. Menurut dia, saat meninjau, Komando Kobangdikal Laksda TNI Sumartono mengatakan, banyak cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas prajurit atau calon perwira. Salah satunya dengan menggandeng pihak luar untuk membangun sarana yang belum dimiliki seperti laboratorium pembelajaran mikro yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidik. Dengan didirikannya Laboratorium ini, Sumartono berharap, Kobangdikal dapat melahirkan prajurit-prajurit yang tanggap, trengginas dan profesional dalam menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).”Keinginan TNI AL yakni menjadikan setiap prajurit semakin trampil dan profesional, karena itu, saya minta kepada segenap prajurit pengawal laboratorium micro teaching ini agar dapat menjaga dengan baik sehingga fungsi laboratorium ini dapat bertahan lama,"ujar mantan Komandan Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal) itu.Lebih lanjut dikatakan, secara garis besar kegiatan pengajaran mikro ini dapat dikelompokan dalam tiga tahap, pertama, setiap pengajar diminta memahami dan mendalami gambaran secara umum konsep dan makna keterampilan dasar dalam proses belajar mengajar, penggunaan secara tepat dan menyinergikan ketrampilan satu dengan yang lainnya. Kedua, mempraktekan keterampilan dasar mengajar secara berulang dengan harapan akan mengetahui kekurangannya sendiri, dan tahap ketiga, merupakan proses kilas balik dengan mempelajari hasil observasi teman sejawat yang akan memberikan informasi atau penilaian, baik kekurangan maupun kelebihannya.”Cara ini dapat mengetahui kelemahan, kekurangan, dan kelebihan yang selama ini diterapkan pengajar dalam pendidik calon perwira atau taruna, sehingga kedepan proses belajar mengajar di kobangdikal dapat berjalan semakin baik,” katanya.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait