Rabu, 24 April 2024

HARI INI, SEMERU TERJADI TIGA KALI GEMPA TEKTONIK

Diunggah pada : 8 April 2009 14:40:54 9
thumb

Sampai hari Rabu (8/4) pukul 00.00 hingga 06.00 Gunung Semeru terjadi tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitude maksimum 2-13 mm dan 12 kali gempa letusan dengan amplituda maksimum 1-6 mm, S-P 11-17 detik. Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Iman K Sinulingga, pada JNR Rabu (8/4) mengatakan, cuaca disekitar angin tenang, suhu udara 24 derajat Celcius. Awan panas, asap kawah, letusan abu dan sinar api tidak teramati dan gunung tampak jelas, sedangkan hujan tidak terjadi.Sementara kondisi terakhir pada Selasa (7/4) hingga 24.00 Gunung Semeru telah terjadi satu kali gempa letusan dengan amplituda maksimum 2 mm, dua kali gempa tektonik jauh dengan amplituda maksimum 4-10 mm, S-P 104 detik dengan lama gempa 75-204 detik. Letusannya yang menurun dalam satu bulan terakhir ini membuat aktivitas gunung ini meningkat. Meski kondisinya belum begitu berbahaya, namun Puncak Mahameru berpotensi menggugurkan awan panas. Untuk itu masyarakat yang tinggal di sekitarnya diharapkan mewaspadainya.Diperkirakan, ada masa diam di kantong magma dangkal Semeru dengan volume berkurang, sehingga letusan gunung Semeru sangat jarang sekali terjadi. Jika magma pusat sedang mengisi volume magma dangkal Semeru, bisa terjadi guguran awan panas. Untuk itu, PVMBG tetap menyarankan masyarakat yang tinggal di sekitarnya untuk tetap waspada. Mereka tidak diperkenankan beraktivitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng tenggara kawah aktif karena daerah itu merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru.Terkait dengan hal tersebut masyarakat diminta agar tidak mendekati Puncak Mahameru. Begitu pula aktivitas pendakian ke puncak dibatasi hanya sampai wilayah Kalimati. Bahkan aktivitas penerbangan yang melintasi wilayah Gunung Semeru juga di warning agar berhati-hati terhadap dampak letusan abu. Selama ini aktivitas Semeru terdapat di Kawah Jonggring Seloko yang terletak di sebelah tenggara puncak Mahameru. Letusan Semeru umumnya bertipe vulkanian dan strombolian. Letusan tipe vulkanian dicirikan dengan letusan eksplosif yang kadang-kadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya. Selanjutnya terjadi letusan bertipe strombolian yang biasanya diikuti dengan pembentukan kubah dan lidah lava baru. Pada saat terjadi letusan eksplosif biasanya diikuti oleh terjadinya aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah yang lebih rendah dan arah alirannya sesuai dengan bukaan kawah dan lembah-lembah di Semeru. Arah bukaan kawah Semeru saat ini mengarah ke arah tenggara atau mengarah ke hulu Besuk Kembar.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait