Kamis, 25 April 2024

PENAMBAHAN LAHAN HIBRIDA, SURPLUS 4 JUTA TON BERAS OPTIMISTIS TERCAPAI

Diunggah pada : 27 Maret 2009 16:15:08 13
thumb

Pemerintah Propinsi Jawa Timur optimistis jika surplus besar sebesar 4 juta ton pada 2009 akan tercapai. Ini didasarkan dari pengalaman pengembangan sektor pertanian di Jatim, serta ditambahnya area/lahan pertanian hibrida seluas 450 hektare. Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo di Kantor Gubernur Jatim Jl Pahlawan Surabaya, Jumat (27/3) mengatakan, berdasarkan pengalaman dan hasil panen pada 2008, Jawa Timur menghasilkan 6,8 juta ton beras, sementara yang dikonsumsi masyarakat Jatim 3,6 juta ton beras, sehingga tersisa atau surplus 3,2 juta ton beras.Untuk mencapai 4 juta juta ton beras, Jatim hanya kurang 0,8 juta ton. Untuk mencapai itu, kini telah ditambah luasan lahan pertanian unggul hibrida seluas450 hektare yang diprediksi akan mampu menghasilkan 800 ribu ton beras. Dengan begitu, maka target 4 juta ton beras di Jawa Timur diyakni akan tercapai. ”Hebatnya lagi kita di Jawa Timur adalah surplus itu terus di saat kinerja penyuluh di lapangan dan penyuluhan masyarakat lagi menurun. Inilah hebatnya kita pada petani di Jawa Timur,” ujarnya. Selain itu, program surplus beras empat juta ton yang dicanangkan Pemprop Jatim selama 2009 diyakini juga akan tercapai, karena diimbangi dengan terobosan baru yang lebih banyak menguntungkan petani. Terobosan tersebut adalah dengan pengembangan padi menggunakan pupuk organik. Dengan penggunaan pupuk tersebut, kualitas organik tanah yang saat ini rata-rata hanya 2% mampu naik hingga 5%, sehingga tanah lebih subur produktivitasnya pun meningkat.Penggunaan pupuk tersebut selain dapat lebih meminimalissasi biaya produksi yang harus dikeluarkan dalam setiap musim tanam, juga mampu menjaga kadar PH tanah. Manfaatnya, petani lebih hemat, tanah tetap terjaga kualitasnya, produktivitasnya pun bertambah.Penggunaan pupuk tersebut adalah sebagian dari kegiatan intensifikasi pertanian, selain penggunaan bibit padi hibrida, penambahan anorganik, Cooperatif farming atau penguatan kelembagaan kelompok tani di 29 kabupaten, serta semakin menggalakkan program Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT).Dari rencana target surplus empat juta ton beras, beras tersebut didapat dari peningkatan produksi 10.800.000 ton gabah kering giling (GKG) yang dikonversikan beras setara 6.300.000 ton beras pengembangan pada lahan seluas 1.775.000 juta hektare. Dari hasil tersebut setelah dikurangi konsumsi masyarakat Jatim sebesar 3,5 juta ton, maka didapat surplus 4 juta ton. Target surplus tersebut tidak luput dari alokasi penambahan pupuk anorganik bersubsidi, meliputi Pupuk Urea 1.083.419 ton, Pupuk ZA 384.602 ton, Pupuk Superpos 176.000 ton, Pupuk NPK 280.000 ton. Meksi alokasi pupuk yang setiap tahunnya selalu kurang, namun pada tahun ini pemerintah menerapkan Rancangan Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) di tiap-tiap kelompok tani. Dengan pola tersebut diharapkan pupuk sampai pada sasarannya. Untuk padi hibrida pemerintah tahun ini mengalokasikan 200.000 ton dibandingkan tahun 2008 yang hanya 167.000 ton. Tahun 2008 produksi padi di Jatim mencapai 10.448.294 ton GKG atau setara beras 6.790.741 ton. Dari jumlah tersebut setelah dikurang konsumsi 3,5 juta ton, surplus beras tahun lalu 3.222.559 ton.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait