Sabtu, 20 April 2024

ASPIRASIKAN SUARA, GUBERNUR MINTA KORBAN LUMPUR TIDAK GOLPUT

Diunggah pada : 25 Maret 2009 15:39:02 9
thumb

Gubernur Jawa Timur, Dr H Soekarwo meminta kepada korban lumpur Lapindo Sidoarjo agar tidak golput pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2009, pada 9 April mendatang. Ini karena, para anggota legislative merupakan wakil rakyat korban lumpur yang mampu membantu dan penyampai aspirasi korban. Demikian dikatakan Gubernur Jatim Dr H Soekarwo usai acara Pekan Panutan Penyampaian SPT Tahunan PPH Orang Pribadi Tahun Pajak 2008 di Gedung Negara Grahadi, Rabu (25/3). Menurutnya, keinginan korban lumpur untuk mengambil langkah golput pada pileg merupakan apresiasi atas penderitaan yang mereka alami. Namun demikian, semua penderitaan itu ada solusi dan jalan keluar yang semua itu harus dipikirkan dengan baik. Keberadaan anggota legislatif di dewan merupakan salah satu unsur atau orang yang mampu memberikan dan menampung aspirasi serta keinginan warga korban tentang bagaimana tidak penyelesaian kasus lumpur. Itulah mengapa, dirinya sangat berharap korban lumpur mau mendukung pelaksanaan pileg 2009, dengan cara menggunakan hak suaranya dengan baik dan benar pada pileg mendatang. “Rakyat itu butuh orang yang mampu membawa aspirasinya untuk didengar pemerintah. Karena itu, janganlah golput. Pandanglah ke depan itu lebih baik,” ujarnya. Sementara itu, KPU Jawa Timur tidak mempermasalahkan keinginan warga korban lumpur Lapindo yang menyatakan golput dalam pemilihan umum legislatif (pileg) April 2009. Karena, sikap golput adalah hak politik masing-masing masyarakat."Urusan golput atau tidak memilih dalam pemilihan umum itu adalah hak warga. KPU tidak akan memaksa. Pemilu bukan kewajiban politik, tapi itu adalah hak. Ini yang membedakan membayar pajak dengan pemilu," ujar Anggota KPU Jawa Timur, Andry Dewanto.KPU sebagai penyelenggara adalah melaksanakan perintah Undang-Undang menyampaikan kepada masyarakat kalau pemilu itu penting untuk memilih wakil rakyatnya di parlemen. Selain itu, KPU juga bertugas menyiapkan pesta demokrasi lima tahunan agar sukses dan terselenggara dengan baik. Seruan golput dari warga korban lumpur menurutnya bukan sebuah kesalahan. Seruan itu juga tidak membuat KPU terpengaruh.Dari pantaun di lapangan, warga korban lumpur Lapindo sepakat melakukan golput karena mereka kecewa dengan proses ganti rugi yang tak kunjung selesai. Sebagai ungkapan kekecewaan, mereka memasang dua spanduk besar di eks jalan Tol Porong. Spanduk tersebut bertuliskan, Saat Rakyat Sengsara. Saat Negara dilanda Krisis Global. Masih Perlukah Pesta Pemilu Itu...!!!, Koalisi Korban Lumpur Lapindo Bersatu Serukan Boikot Pemilu.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait