Rabu, 24 April 2024

[i]Jembatan Nasional Suramadu[/i] PEMASANGAN UTILITAS JARINGAN LISTRIK DIKEBUT

Diunggah pada : 19 Maret 2009 15:15:30 304
thumb

Memasuki tahap akhir pembangunan Jembatan Nasional Suramadu yang direncanakan selesai Juni mendatang, kini utilitas penunjang kelengkapan jembatan pembangunan dan pemasangannya juga dikebut. Utilitas yaitu penyediaan jaringan listrik untuk kebutuhan jembatan, maupun untuk pasokan listrik ke wilayah Pulau Madura. Dua tujuan utama kebutuhan listrik pada Jembatan Suramadu, yakni sebagai penerangan jalan umum (PJU) dan mensuplai kebutuhan listrik untuk fasilitas SHMS (Structural Health Monitoring System) atau alat memantau pendeteksi kerusakan dan kelayakan struktur jembatan. ”Sehingga konstruksi dan penggunaan jembatan terpantau baik,” kata Ir Yudha Handita MT MBA, Kepala Satuan Kerja Sementara (SKS) Pembinaan Proyek Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu di kantornya, Kamis (19/3). Dari jenis kebutuhan suplai tersebut, besaran daya yang dibutuhkan untuk jembatan sebesar 300 KVA. Daya tersebut disuplai dari satu gardu tegangan menengah (TM) yang juga dilengkapi dengan Emergency Power berupa Gen-set. Keberadaan genset itu nantinya mampu mensuplai kebutuhan listrik sebesar 40% dari daya total yang dibutuhkan. Dibangunnya genset sebagai infrastruktur penunjang jembatan karena suplai listrik untuk jembatan jangan sampai mati. Beberapa bagian infrastruktur jembatan yang suplai listriknya tidak boleh mati, yakni untuk alat Dehumidifier, SHMS, alat nafigasi dan sebagian PJU di jembatan. Dehumidifier adalah alat pengatur kelembapan dan sirkulasi udara yang ditempatkan di Pilar 46 dan 47, serta di Box Steel Cable Struktural yang keberadaannya mencegah karat/korosi pada bagian penting jembatan akibat cuaca dingin dan lembap. Alat ini akan mengatur kelembapan udara dibawah 40% dengan temperatur udara berkisar 29°-31°C. Untuk kebutuhan PJU pada jalan akses baik di Surabaya maupun di Madura, pasokan listrik disuplai dari PLN. Untuk jalan akses sisi Surabaya dibutuhkan sembilan daya dengan daya sambung permetering adalah 23 KVA. Banyaknya tiang PJU disepanjang Suramadu, meliputi di jalan akses sisi Madura sebanyak 123 tiang PJU, di jalan akses sisi Surabaya 204 tiang PJU, Causeway sisi Surabaya 72 tiang PJU, Causeway sisi Madura 96 tiang PJU, dan Approach Bridge atau bentang tengah 120 tiang PJU. Penataan PJU dibuat secara groping, sehingga saat pasokan listrik PLN padam maka Gen-set akan ganti memback-up 40% dari total kebutuhan PJU. ”Harapannya, PJU di Jembatan Suramadu tidak padam seluruhnya,” katanya. Jarak antar tiang PJU adalah 40 meter. Dengan jarak tersebut keberadaan PJU mampu memenuhi standar kuat penerangan dan kerataan pencahayaan. Kerataan pencahayaan yang distandarkan adalah tidak boleh terjadi dalam satu ruas jalan dengan kondisi terang gelap - terang gelap. Sehingga dengan jarang antar tiang 40 m dan tinggi tiang 13 m, maka sudah sesuai dengan standar yang ditentukan, apalagi jalan ini nantinya akan menjadi jalan akses tol. Saat ini, utilitas listrik yang rencananya terpasang adalah saluran kabel saluran tegangan tinggi (STT) 150 KV untuk mensuplai listrik di Pulau Madura. ”Dari semua kebutuhan utilitas listrik tersebut, semua pembangunan dan pemasangannya diharapkan selesai bersamaan dengan jembatan tersebut,” katanya. Selain utilitas instalasi jaringan listrik, Jembatan Nasional Suramadu juga memberikan prasarana utilitas untuk telekomunikasi dengan meningkatkan jalur telepon existing di jalan pendekat sisi Surabaya dan pemasangan jalur Fiber Optik yang melintas dari Surabaya melewati jembatan sampai Madura. Utilitas tersebut saat ini dalam tahap pemasangan, yakni kabel telekomunikasi milik tiga provider, meliputi XL, Indosat dan Telkomsel. Ultilitas lain yakni berupa instalansi jaringan air bersih di jalan pendekat sisi Surabaya yang merupakan relokasi dan penyempurnaan sistem dari existing yang sudah ada dan telah selesai dilaksanakan. Untuk pemenuhan kepada masyarakat akan air bersih di jalan pendekat telah dibangun jaringan air bersih dengan diameter pipa 600 mm, 300 mm, dan 150 mm sepanjang Jalan Kenjeran sampai Tambak Wedi. Hingga saat ini, progresJembatan Nasional Suramadu secara kumulatif hingga periode sama 89,83%, meliputi Causeway sisi Surabaya 99,91%, Causeway sisi Madura 100%, jalan akses sisi Surabaya 98,87%, jalan akses sisi Madura 88,78%, Main Bridge 85,32% dan Approach Bridge 78,70%. Seperti diketahui, panjang total jembatan Suramadu 5.438 m meliputi Causeway sisi Surabaya 1.458 m, Causeway sisi Madura 1.818 m. Sedang untuk bentang tengah panjang keseluruhan mencapai 2.162 m terdiri dari dua Approach Bridge masing-masing 672 m dan Main Bridge sepanjang 818 m. Panjang jalan pendekat di sisi Surabaya mencapai 4,35 km dan di sisi Madura 11,50 km. Proyek pembangunan jembatan suramadu mulai dikerjakan pertengahan tahun 2002.

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait